Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid Kelas IV SD Tak Bisa Baca, Guru Papua Bakal Ditatar

Kompas.com - 13/10/2008, 13:53 WIB

JAKARTA, SENIN — World Vision bekerja sama dengan Surya Institute akan memberikan pendampingan intensif kepada 75 guru yang ada di pedalaman Papua. Langkah itu dilakukan untuk memberikan peningkatan kualitas pendidikan di daerah pelosok.

"Untuk World Vision sendiri sudah melakukan pendekatan pendidikan di pelosok-pelosok Papua sejak 30 tahun yang lalu," ujar Direktur Nasional World Vision Indonesia Trihadi Saptoadi sambil menambahkan, kerja sama dengan Surya Institute merupakan kali pertama bagi World Vision Indonesia.

Trihadi mengatakan, dari hasil penelitian World Vision yang dilakukan Wamena, Papua, tahun 2006, banyak ditemukan anak usia sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama yang putus sekolah. Selain itu, dari hasil penelitian juga menggambarkan kurangnya kemampuan guru dan minimnya metode pengajaran yang baik. "Bayangkan saja, anak kelas IV SD di Wamena belum bisa membaca dan menulis, padahal mereka juga belajar secara formal di sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, Chairman Surya Institute Yohanes Surya menjelaskan, langkah awal pihaknya akan membawa 15 tenaga pendidik yang terpilih dari pedalaman Papua untuk diberikan semacam pendidikan singkat di Surya Institute yang berada di Karawaci.

"Dari 15 tenaga pengajar tersebut, diharapkan setiap pengajar mampu menularkan ilmunya kepada lima pengajar lain yang ada di pelosok Papua sehingga ada 75 tenaga pengajar yang mempunyai kualitas baik," ujar Surya.

Selain tenaga pengajar, Surya Institute juga membidik siswa potensial yang ada di pedalaman Papua untuk dilatih secara intensif. "Potensi anak-anak Papua sebenarnya tidak kalah dengan anak-anak di daerah lain. Salah satu contohnya, Hendrik Metlama yang dapat meraih juara II olimpiade fisika tingkat nasional 2008," katanya.

Sekadar catatan, Hendrik adalah salah satu anak santun WVI yang ditemukan oleh Yohanes Surya dan Hendrik mendapat pendalamam ilmu secara intensif di Surya Institute sampai mampu meraih gelar membanggakan tersebut.

Saat ini Hendrik tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi olimpiade fisika tingkat dunia yang akan dilaksanakan di Korea Selatan, bulan Desember 2008 mendatang. "Di Surya Institute saya diajari banyak hal, terutama di bidang matematika dan fisika. Semoga di Korea Selatan nanti saya dapat meraih hasil yang maksimal," kata Hendrik yang juga hadir dalam acara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com