Makassar, Kompas -
”Setidaknya, Indonesia harus mempunyai empat pusat pendidikan teknik yang baik. Kita sudah memiliki dua, Institut Teknologi Bandung dan Institut
Kalla menyatakan, teknologi berkembang sangat cepat. Tanpa memperbanyak pusat pendidikan teknik yang modern, Indonesia akan terus tertinggal. Ia mencontohkan teknologi informasi (TI) yang berkembang dua kali lipat setiap 18 bulan.
”Sama dengan ilmu kedokteran yang dalam tiga tahun berkembang dua kali lipat. Seorang dokter yang tidak pernah menambah ilmunya, dalam tiga tahun ilmunya tinggal setengah, dan dalam enam tahun ilmunya tinggal seperempat. Orang berobat ke Singapura karena ilmu kedokteran Singapura terus berkembang. Kalau hal seperti itu dibiarkan, lama-lama Indonesia tidak lebih dari pengguna teknologi,” ungkap Kalla.
Kampus baru Fakultas Teknik Unhas itu adalah bekas pabrik kertas Gowa.
Rektor Unhas Idrus A Paturusi memperkirakan kebutuhan biaya pengembangan Fakultas Teknik Unhas Rp 1,3 triliun.
”Fasilitas Fakultas Teknik Unhas saat ini sudah tidak memadai untuk menjadi akselerator (pengembangan teknologi) karena minimnya sarana dan prasarana. Sekarang kami sudah memiliki 7.000 mahasiswa fakultas
Pembangunan kampus seluas 38 hektar itu antara lain didanai dari pinjaman Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) senilai 7,801 juta yen, dengan masa pinjaman April 2007 hingga Oktober 2013.
Menurut Idrus, dana pengembangan senilai Rp 1,3 triliun dibutuhkan untuk membangun fasilitas perkuliahan di kampus Borongloe, pengadaan peralatan, dan program beasiswa doktor, baik di Jepang maupun di Indonesia.
Ia menyatakan, pembangunan akan dilakukan dalam empat tahap. ”Diharapkan, kampus baru bisa mulai menerima mahasiswa baru pada 2011. Di kampus itu juga akan dibangun center of technology yang akan berperan sebagai akselerator dan inkubator pengembangan teknologi, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Kami harap pada 2011 Bapak Jusuf Kalla pula yang meresmikannya,” kata Idrus.
Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan melanjutkan program beasiswa agar setiap tahun Unhas bisa mengirimkan 100 dosennya mengikuti program S3 di dalam dan luar negeri.