Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Semua Siswa Bisa Unduh Buku Sekolah Elektronik

Kompas.com - 06/05/2009, 15:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya sosialisasi buku sekolah elektronik versi cetak untuk tingkat SD-SMA/SMK menyebabkan siswa masih saja menanggung biaya pembelian buku yang mahal. Padahal, sejak akhir 2008, pencetakan buku teks pelajaran digital sudah dilakukan sejumlah percetakan di Pulau Jawa.

 

"Kalau ada buku pelajaran yang murah, enak banget. Untuk satu tahun, biaya buku paket pelajaran bisa menghabiskan Rp 500.000-Rp 600.000. Soalnya, ada juga buku-buku pelajaran yang harus ganti tiap semester," kata Clinton, siswa kelas X SMAN 42 Jakarta, Rabu (6/5).

 

Ketua Pusat Buku Indonesia Firdaus Oemar mengatakan menjelang tahun ajaran baru, seharusnya sosialisasi mengenai buku digital versi cetak yang harganya bisa sepertiga dari buku pelajaran yang ada di pasaran semakin gencar dilakukan ke sekolah-sekolah. Pemasaran buku digital versi cetak pada akhir tahun lalu, memang terlambat. Sekolah sudah membeli buku-buku pelajaran yang biasa. Harusnya sosialisasi soal tersedianya buku digital versi cetak yang murah sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan harga buku yang mahal dilakukan mulai sekarang, ujar Firdaus.

 

Hingga saat ini, sudah 270 judul buku dari 407 buku pelajaran yang hak ciptanya dibeli pemerintah dan diunggah ke internet yang sudah ada versi cetaknya. Buku teks pelajaran digital itu dicetak di Pulau Jawa yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bogor.

 

Adapun untuk buku pelajaran digital versi cetak untuk jenjang SMK, baru pada tahun ini akan dicetak. Buku-buku pelajaran digital versi cetak itu kemudian dikirim ke Pusat Buku Indonesia di kawasan Kelapa Gading Jakarta.

 

Firdaus menjelaskan buku digital versi cetak memang masih sulit ditemui di toko-toko buku karena sudah ada harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan oleh pemerintah yang harus dicetak di setiap buku. Untuk penjualan buku tersebut, diperkirakan keuntungan yang bisa diperoleh percetakan hanya berkisar 15 persen.

 

Untuk di Pulau Jawa dan kota-kota di Indonesia bagian barat yang masih dekat dengan ibu kota, keuntungannya masih bisa dirasakan. Sebaliknya, untuk di daerah yang sulit terjangkau, seperti di kawasan Indonesia Timur, ya mana berani toko buku memasarkan. "Karena itu, harus ada subsidi ongkos kirim dari pemerintah pusat atau daerah bagi permintaan di daerah terpencil atau yang jauh dari Pulau Jawa," ujar Firdaus.

 

Pemesanan buku pelajaran digital versi cetak tidak dikenai ongkos kirim jika menghubungi langsung Pusat Buku Indonesia dengan nomor telepon 021-45858963, nomor fax 021-45858965, atau email pusatbukuindoyahoo.co.id. Hingga saat ini, sekitar dua juta buku digital versi cetak yang sudah didistribusikan, baik oleh permintaan sekolah maupun wilayah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com