Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Terapkan MOS Edukatif

Kompas.com - 11/07/2009, 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan masa orientasi siswa baru yang dimulai Senin ini dijamin jauh dari tindakan kekerasan atau perploncoan serta kegiatan-kegiatan yang tidak bernuansa pendidikan. Sekolah-sekolah mengisi masa orientasi siswa baru dengan beragam kegiatan yang berfokus pada pengenalan lingkungan dan budaya sekolah guna menyiapkan siswa baru mampu beradaptasi dengan sekolah baru mereka.

 

Pada Sabtu (11/7), siswa baru, khususnya SMP-SMA sederajat di wilayah Jakarta dan sekitarnya, mendapat pengarahan dari pihak sekolah untuk siap memulai tahun ajaran baru 2009/2010 pada pekan ini. Para siswa baru itu akan mengalami masa orientasi siswa (MOS) selama tiga hingga sepekan di sekolah dan di luar sekolah di bawah pengawasan guru.

 

Pelaksanaan MOS di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Keterlibatan siswa senior seperti OSIS itu bersifat untuk mendampingi dan mengenalkan kegiatan-kegiatan di sekolah. Cara ini untuk memutus rantai perploncoan yang mungkin bisa dilakukan senior kepada yuniornya, kata Haderani Thalib dari bagian kesiswaan SMAN 28 Jakarta.

 

Menurut Haderani, sekolah juga sudah menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang dinilai tidak berkaitan dengan pendidikan, seperti penggunaan atribut yang aneh-aneh oleh siswa baru. Sudah dua tahun terakhir ini, MOS dilaksanakan sarat dengan kegiatan-kegiatan yang membantu siswa baru untuk lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selama tiga hari di pekan pertama pengenalan soal sekolah, selanjutnya nanti ada juga pelatihan disiplin di luar sekolah, seperti semimiliter dengan bantuan pihak yang berkompeten. Tetapi dijamin tidak ada nuansa kekerasan. Semuanya bersifat edukatif, ujar Haderani.

 

Teti Suryati, SMAN 12 Jakarta, mengatakan MOS benar-benar dipakai sebagai kesempatan untuk membekali siswa baru dengan kebijakan-kebijakan sekolah yang bertujuan membawa siswa bisa sukses dalam menyelesaikan masa belajarnya selama tiga tahun ke depan. "Pihak sekolah menjaga benar aturan dan rambu-rambu MOS yang sudah ditetapkan supaya bermanfaat buat siswa baru," kata Teti.

 

Kebiasaan yang mungkin terasa aneh buat siswa baru pada MOS ini, kata Teti, adalah permintaan sekolah supaya masing-masing siswa membawa sampah dari rumah. Perintah itu bukan untuk mengerjai siswa baru yang masih lugu, tetapi untuk memperkenalkan mereka pada budaya sekolah yang sangat disiplin soal sampah.

 

Sejak 2006, dalam acara MOS ada kegiatan untuk mengenalkan disiplin sekolah, di mana siswa harus membuang sampah secara tertib. "Selain itu, membiasakan siswa juga untuk memanfaatkan sampah menjadi barang berguna, termasuk kompos, yang sudah jadi keunggulan sekolah ini," ujar Teti.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com