Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Ilmiah Remaja Semakin Tenggelam

Kompas.com - 10/08/2009, 13:44 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Praktisi pendidikan Prof Dr Arief Rahman menilai, dari tahun ke tahun prestasi Karya Ilmiah Remaja (KIR) cenderung terus menurun. Belakangan nama KIR kalah tenar oleh hadirnya olimpiade-olimpiade fisika, matematika, biologi dan sebagainya yang kian meruyak. 

Ramainya berbagai cara mengejar prestasi melalui penyelenggaraan atau keikutsertaan olimpiade-olimpiade tersebut, tambah Arief, merupakan satu dari empat faktor penyebab menurunnya tren dan prestasi KIR selama ini. Secara tegas hal itu dikemukakan oleh Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) ini di sela presentasi Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-17 dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PRRI) ke-8 di Depok, Senin (10/8).

"Faktor kedua adalah KIR saat ini sudah menjadi kegiatan yang sangat rutin atau rutininas dan tidak lagi monumental sehingga dianggap biasa oleh masyarakat," tambahnya. 

Arief melanjutkan, peran guru pun ikut memengaruhi kecenderungan menurunnya KIR. Hal tersebut menjadi faktor penyebab ketiga, yaitu bahwa guru-guru kini semakin lebih mengarahkan para siswa untuk fokus pada program peningkatan belajarnya menghadapi Ujian Nasional (UN).

"Selama ini para guru hanya mengajar siswa untuk mengejar pretasi nilai, jadi bisa dianggap bahwa penekanan guru hanya pada mutu nilai siswa, bukan pada proses pembelajarannya," ujar Arief.

Sebagai faktor penyebab keempat, tambah Arief, para guru pembina KIR pun saat ini kian tergilas oleh proses-proses pembelajaran yang mengarah pada pembentukan mutu nilai. Alhasil, metode pembelajaran yang mereka berikan tak lagi kritis untuk membuat siswa menemukan ilmu.

"KIR tidak mati, hanya semakin tenggelam karena baik guru dan siswa kini semakin terfokus pada mengejar mutu nilai, mereka mengejar ilmu, bukan menemukan ilmu," tandas Arief. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com