Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calistung 100 Hari, Tertarik?

Kompas.com - 10/09/2009, 03:05 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB, akan memprogramkan bisa baca, tulis, dan berhitung (Calistung) dalam 100 hari untuk anak-anak siswa sekolah dasar yang baru dan belum pernah memperoleh pendidikan taman kanak-kanak.
    
"Program itu saat ini sedang kami godok dan rencananya pada 2010 nanti sudah dilaksanakan di seluruh gugus PGRI di NTB untuk menjawab lambannya pemahaman anak terhadap calistung," kata Ketua PGRI, Ali Rahim, di Mataram, Rabu (9/9).
    
Ia mengatakan, program tersebut  sangat perlu untuk dilakukan karena hasil penelitian dari pakar pendidikan tentang tingkat kecepatan antara anak-anak yang pernah mengenyam pendidikan taman kanak-kanak (TK) dibandingkan dengan yang tidak pernah untuk bisa calistung sangat berbeda.
    
Anak-anak yang pernah mengenyam pendidikan TK memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru-guru di kelasnya dibandingkan dengan anak yang tidak pernah sekolah TK. "Itu hasil penelitian salah seorang pakar pendidikan dan sudah diseminarkan secara nasional beberapa waktu lalu di Bandung, Jawa Barat," ujarnya.
    
Untuk mendukung program tersebut, kata Rahim, pihaknya mengharapkan dukungan dana dari pemerintah provinsi dengan memberikan dana stimulus melaluI anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
    
Dengan adanya dana bantuan tersebut diharapkan bisa memberikan berbagai pelatihan kepada para guru-guru di tingkat sekolah dasar tentang bagaimana cara agar para siswa khususnya kelas satu dan dua bisa calistung dalam waktu 100 hari.
    
Rahim juga berharap kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bisa menempatkan tenaga-tenaga guru yang masih berusia muda dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk ditempatkan di wilayah-wilayah terpencil, sehingga program tersebut bisa terlaksana dengan baik.
    
"Sebagian besar anak-anak di wilayah terpencil di NTB tidak pernah mengenyam pendidikan TK sehingga untuk bisa berbahasa Indonesia dan berhitung agak lambat, oleh sebab itu perlu ada guru-guru muda yang enerjik ditempatkan di wilayah terpencil," ujarnya.
    

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com