KALABAHI, KOMPAS.com — Jimy Fanseni (11), siswa kelas VI SD Kristen Atingmelang, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Kamis (22/10), tewas tertimbun tanah longsor. Saat itu, ia berjuang menggali pasir atas perintah guru walikelas VI, Markus Sunmany.
Kepala Kepolisian Sektor Mebung Ajun Inspektur Polisi Dua Marsel Korbafo di Kalabahi mengatakan, seusai jam sekolah, Markus Sunmany memerintahkan korban pergi menambang dan mengangkut pasir sekitr 5 km dari kediaman korban.
Pasir itu harus dipikul ke rumah Sunmany yang jaraknya sekitar 4 km. "Korban bersama warga lain menggali pasir di lokasi itu setelah selesai jam sekolah atau sekitar pukul 15.30 Wita.
Saat sedang menambang, tiba tiba onggokan tanah pasir yang tingginya sekitar 5 meter runtuh dan menimbun korban," kata Korbafo.
Tubuh korban tidak terimbun seluruhnya, tetapi beberapa batu yang runtuh bersama pasir menindih kepala korban sehingga kepala korban terluka dan mengeluarkan darah. Korban mengembuskan napas terakhir di tempat kejadian.
Polisi sudah meminta keterangan dari Markus Sunmany. Kerja bakti para siswa SD dan SMP bagi guru di NTT merupakan hal biasa. Setiap hari hampir setiap sekolah di desa memerintahkan siswa mengadakan kerja bakti untuk guru, seperti membangun rumah, mengerjakan lahan pertanian, saluran irigasi, menggali sumur, dan mengambil air bersih dari sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.