Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Karakter, Teknologi Bisa Merusak

Kompas.com - 03/12/2009, 06:43 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Penguasaan teknologi, terutama teknologi informasi canggih, seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, teknologi itu justru bisa merugikan jika penggunanya tidak memiliki karakter dan kepribadian yang baik.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan hal itu ketika meresmikan Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di bawah naungan Kompas Gramedia di Serpong, Tangerang, Rabu (2/12).

Pendiri UMN dan Chairman Kompas Gramedia Jakob Oetama juga mengingatkan, teknologi secanggih apa pun sejak awal hanya sarana atau alat yang bisa memberikan manfaat sekaligus mendatangkan kerugian tergantung dari sistem nilai yang melandasi penerapannya. Untuk memastikan agar memberikan manfaat, penerapan teknologi harus selalu diiringi dengan kemampuan setiap individu untuk mengelola diri sendiri dengan menjaga kematangan emosional dan spiritual.

”Meski menguasai teknologi canggih, setiap individu tetap harus memiliki kemampuan untuk bergaul, berinteraksi, dan bekerja sama,” kata Jakob.

Meski ada kemungkinan memberikan dampak negatif, Jakob tetap mengakui pentingnya industri kreatif sehingga perlu upaya berbagai pihak mempersiapkan generasi muda yang lebih percaya diri dan bisa berkontribusi kepada masyarakat.

Senada dengan pernyataan Jakob, Nuh juga menyatakan, sudah saatnya menumbuhkan pola pikir kepada anak didik untuk bisa menyelesaikan setiap persoalan hingga tuntas dan tidak menambah persoalan baru. ”Individu seperti ini sudah masuk pada tataran wisdom. Ini yang sekarang krisis di negeri kita,” ujarnya.

Pendidikan lewat internet

Untuk memperluas dan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan, Rektor UMN Yohanes Surya mengatakan, UMN akan mendorong pengembangan pendidikan online atau pendidikan melalui internet. Rencana jangka panjang UMN ini bertujuan membantu daerah tertinggal untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Kampus UMN seluas 8 hektar didirikan oleh Kelompok Kompas Gramedia untuk mencetak manusia-manusia unggul di bidang teknologi, yang tetap berpijak pada kenusantaraan. Memasuki tahun ketiga, Kompas Gramedia sebagai pendiri tidak hanya menyediakan sarana fisik dan tenaga pengajar, tetapi juga peluang kerja magang. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com