Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Asah "Berlian" Calon Peraih Nobel

Kompas.com - 08/02/2010, 07:27 WIB

Luki Aulia

KOMPAS.com - Jika ingin memperbaiki kualitas dunia pendidikan tinggi, hanya ada dua hal yang bisa kita lakukan. Dua hal tersebut adalah meningkatkan kualitas kegiatan penelitian dan kegiatan pengajaran. Pemikiran awal itu dimiliki Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri.

Hasilnya, UI kini menduduki peringkat ke-201 dari 500 perguruan tinggi terkemuka di dunia (hasil Times Higher Education-QS World University Ranking/THESS tahun 2009).

Kegiatan penelitian dan pengajaran yang berkualitas tidak bisa diperoleh jika tidak didukung dosen dan mahasiswa berkualitas. Apalagi jika mahasiswa kerap ditinggal dosen yang lebih sering mengajar di tempat lain.

Itu yang mendasari langkah Gumilar menata dosen, tahun 2008. Salah satu contoh, dosen inti penelitian diberi renumerasi Rp 15 juta per bulan. Dia harus lebih banyak mencurahkan waktu untuk penelitian.

Apakah program itu efektif?

Efektif. Sekarang dosen lebih betah di kampus dan fokus pada penelitian dan pengajaran. Dengan penataan ini, dosen bisa meningkatkan kualitas mengajar dan meneliti tanpa harus memikirkan kesejahteraan. Sebelum naik, gaji dosen kira-kira Rp 2 juta. Kami ingin mengasah ”berlian-berlian” dalam kegiatan penelitian dan pengajaran dengan karya yang dipublikasikan di jurnal internasional atau bahkan Nobel, menjadi pemimpin sekaligus entrepreneur.

Sudah terlihat hasilnya?

Melihat kondisi UI saat ini, ”berlian” bidang penelitian masih butuh 10-15 tahun. ”Berlian” di bidang pengajaran perlu 5-10 tahun. ”Berlian” itu baru bisa diperoleh jika didukung SDM dan dukungan dana yang tidak sedikit. Untuk memacu itu, kami mendorong munculnya guru-guru besar yang kini baru 250 orang. Idealnya, 1.000 full professor atau paling tidak 500 guru besar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau