Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aku Tak Ingin Anakku Diplonco....

Kompas.com - 05/05/2010, 10:10 WIB

KOMPAS.com - Perploncoan atau pekan orientasi, atau apa pun namanya, agaknya membuat sejumlah orangtua merasa trauma. Trauma itu muncul bukan karena namanya, tetapi karena adanya kekerasan di sana.

Lalu, setiap kali siswa atau mahasiswa baru akan diterima di sebuah sekolah yang berjenjang lebih tinggi atau perguruan tinggi, aktivitas perploncoan yang umumnya berisi banyak tindak kekerasan akan menyertainya. Belum lagi masalah kekerasan yang sering muncul di antara para siswa atau mahasiswa sendiri.

"Terus terang, saya takut anakku diplonco. Sebagai anak satu-satunya, wajar kalau saya melindungi anak. Karena itu, biar bagaimanapun keadaannya, saya berusaha mengirim anak untuk belajar ke luar negeri," ujar Gunawan saat mencari informasi mengenai sekolah di Australia dalam sebuah pameran pendidikan di Jakarta.

Alasan Gunawan tentu saja masuk akal, mengingat aktivitas perploncoan belum bisa dihilangkan dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Masuk SMP, SMA, atau perguruan tinggi akan selalu diawali dengan kegiatan yang bernama perploncoan.

Nama perploncoan memang sudah tidak dipakai lagi, diganti dengan berbagai nama yang bagus. Namun, pada intinya kegiatan menggojlok dan tindak kekerasan kepada para junior tetap saja terjadi.

"Di luar negeri, tentu saja tidak ada aktivitas perploncoan sebelum perkuliahan dimulai. Yang ada umumnya kegiatan pengenalan kampus dan pengenalan kota, cara naik kendaraan umum, dan sebagainya. Itu pun hanya berjalan satu-dua hari. Itu saja," ujar seorang penjaga stan dalam sebuah pameran pendidikan di Jakarta.

Tempat terbaik

Australia sering disebut-sebut sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk hidup sambil belajar. Memang, standar hidup di Australia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia meski biayanya masih kompetitif.

Selain belajar pada musim-musim kuliah, pada masa liburan pun banyak kesempatan diberikan kepada setiap orang untuk memiliki aneka pilihan aktivitas yang bisa memperkaya pengalaman diri, mulai dari festival budaya, konser hingga museum, dan acara-acara olahraga.

Meski tradisi pendidikan di Australia belum berjalan hingga ratusan tahun, adanya upaya untuk terus memperbaiki sistem dan kualitas membuat sejumlah lembaga pendidikan di Negeri Kanguru ini memiliki reputasi unggul di tingkat internasional. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai informasi. Karena itu, jaminan pendidikan berkualitas menjadi salah satu hal yang selalu ditonjolkan dalam setiap pameran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com