Malunya UN Ulang...

DEPOK, KOMPAS.com — Sebanyak 56 dari 430 siswa sekolah swasta yang tidak lulus ujian nasional di wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Senin (17/5/2010), melaksanakan UN ulang untuk pelajaran Bahasa Indonesia yang dipusatkan di SMPN 3, Depok Timur. Sejak pukul 07.30, para siswa sudah datang ke sekolah diantar oleh guru pembimbing dan wali kelasnya masing-masing.

Seorang guru perempuan dari SMP Tugu Ibu, Depok II Tengah, yang tak mau disebutkan namanya, misalnya, mengaku hanya satu siswa dari sekolahnya yang tidak lulus dan harus mengulang. Siswa tersebut, ujar guru berpakaian muslimah itu, sebetulnya hanya tidak lulus di mata pelajaran IPA.

"Tetapi karena diberi kesempatan mengulang dua mata pelajaran, siswa ini bahkan mau mengambil UN ulang Bahasa Indonesia untuk memperbaiki nilainya," ujar guru tersebut kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, pada dasarnya siswa tidak masalah untuk mengulang UN. Para siswa pun rela di-drill kembali, bahkan lebih ketat melebihi persiapan menjelang UN utama.

"Mereka hanya malu sehingga saya pun sampai membujuknya untuk mau ikut UN ulang ini dengan memberinya semangat untuk memperbaiki nilai," ujarnya.

Dede Permana, guru SMP PGRI 2 Depok, juga mengaku demikian. Dede, yang kebetulan adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan itu, merasa bertanggung jawab secara moril kepada tiga siswanya yang tidak lulus dan harus mengulang.

"Tentu, kualitas siswa dari sekolah negeri dan swasta tidak bisa disamakan. Namun, ini tetap menjadi cambuk bagi kami untuk mengatasi ketinggalan," ujar Dede.