Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunggu, Kontribusi Positif Guru

Kompas.com - 19/05/2010, 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, lembaga-lembaga pendidikan guru masih berkutat dengan konsep dan proses-proses pembelajaran yang belum mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan (old fashion). Untuk itu, di antara berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik di sekolah atau di rumah, mulai dari kebijakan pemerintah dan sekolah sampai urusan di dapur, guru tetap harus memikirkan sesuatu untuk memberikan kontribusi yang positif ke berbagai pihak.

Demikian diungkapkan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidkan (STKIP) Kebangkitan Bangsa atau Sampoerna School of Education (SSE) Paulina Pannen tentang visi dan misi digelarnya Kongres Guru Indonesia (KGI) 2010: "Pendidikan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan" yang akan berlangsung dua hari, Kamis-Jumat (20-21 Mei 2010), di Balai Kartini, Jakarta.

Untuk itu, kata Paulina, kongres tersebut membawa tiga misi penting, yang diharapkan mampu memperkuat komitmen guru untuk bisa memberikan kontribusi positifnya ke berbagai pihak.

"Pertama, kita ingin, guru yang memang benar-benar sebagai praktisi di lapangan itu bisa menyadarkan kita semua, bahwa segala perubahan harus disikapi secara sistematik oleh berbagai pihak," ucap Paulina kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (19/5/2010).

Kedua, kata dia, guru perlu menyadarkan semua pihak, bahwa perubahan yang diharapkan itu bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan. "Kita, di dunia pendidikan saat ini, tak bisa lagi memikirkan hari ini, tetapi juga hari esok," tambahnya.

Menjadi guru, sejatinya, adalah untuk masa depan anak-anak sebagai para calon pemimpin bangsa. Guru tak bisa lagi egois mencekoki anak-anak didiknya untuk mengejar nilai, tetapi harus bisa mendukung mata rantai kehidupannya, kelak.

"Artinya, anak didik kita harus mampu berpikir bahwa di sekitarnya ada orang lain, sehingga mereka akan merasa wajib menjaga kelangsungan dunia ini," kata Paulina.

Di antara berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik di sekolah atau di rumah, mulai dari kebijakan pemerintah dan sekolah sampai urusan di dapur, guru tetap harus memikirkan sesuatu untuk memberikan kontribusi yang positif ke berbagai pihak, baik itu terhadap lembaga guru, pemerintah, sekolah, dan semuanya.

Guru sudah berusaha berbuat banyak untuk menghadapi perubahan itu meskipun belum maksimal. Ke depan, tugas dan kewajiban guru memang kian berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau