Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Rokok di Sekolah Diperketat

Kompas.com - 31/05/2010, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat pengawasan terhadap kawasan dilarang merokok (KDM) terutama di sekolah. Hal itu terkait hasil penelitian yang menunjukkan masih ditemukannya asap rokok di lingkungan sekolah.

"Kita melakukan penelitian di sekolah-sekolah di Jakarta dan ternyata pada ruang toilet sekolah terindikasi adanya zat yang dikeluarkan oleh rokok," kata Kepala Bidang Penegakan Hukum Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Ridwan Panjaitan di Jakarta, Senin (31/5/2010).

Penelitian yang dilakukan pada 2009 itu meliputi hampir seluruh lingkungan sekolah seperti ruangan guru, ruang kelas dan toilet sekolah. Hasilnya, ruang guru dan ruang kelas relatif terbebas dari paparan zat berbahaya yang dihasilkan rokok. Sementara di toilet, paparan zat itu ditemukan cukup tinggi.

"Padahal seharusnya sekolah termasuk kawasan dilarang merokok total," kata Ridwan.

Total 32 persen dari sejumlah sekolah yang diteliti didapati masih terdapat paparan zat berbahaya dari rokok yang mengindikasikan bahwa di kawasan itu masih ada orang yang merokok. Hasil temuan itu membuat BPLHD akan memperketat pengawasan di kawasan bebas asap rokok.

Kerjasama juga dilakukan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan kawasan bebas asap rokok. Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati mengatakan pihaknya akan semakin menggencarkan sosialisasi bahaya rokok ke masyarakat. Sosialisasi digelar dengan melibatkan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk dapat menjangkau semakin banyak masyarakat.

"Melalui sosialisasi ini, perilaku buruk perokok khususnya yang berasal dari kaum muda diharapkan bisa dihilangkan," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com