Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru: Mendiknas Keterlaluan!

Kompas.com - 01/06/2010, 14:18 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Diumumkan dan diberitakannya hasil ujian nasional (UN) untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh kemarin, Senin (31/5/2010), di Jakarta, dianggap para guru di DIY keterlaluan. Bukan lantaran buruknya hasil UN DIY yang menjadi persoalan, melainkan mereka merasa dizalimi oleh Mendiknas karena pengumuman tersebut seharusnya masih seminggu lagi diumumkan ke masyarakat.

"Aturannya kan tanggal 12 Juni baru ada pengumuman, ternyata Pak Menteri sudah bicara sejak Senin (31/5/2010) kemarin di koran-koran, ini tidak benar dong. Ini namanya mau cari popularitas saja dan kami di sekolah-sekolah merasa telah disepelekan," ujar Kepala SMA Gadjah Mada Yogyakarta Petrus Lada Rigo kepada Kompas.com, Selasa (1/5/2010).

Rigo mengatakan, Menteri tampak tidak mau berkoordinasi dengan pihak sekolah serta pejabat dinas pendidikan di daerah. Dia katakan, para kepala sekolah, guru, serta pejabat dinas pendidikan mengaku kaget dengan pengumuman Mendiknas tersebut. 

"Saya sudah tanyakan langsung ke dinas, apakah memang pengumuman akan dipercepat, ternyata tidak," ujar Rigo yang juga Dewan Penasihat Forum Guru Independen Indonesia (FGII) Yogyakarta ini.

Selain Rigo, Kepala SMA Maarif Yogyakarta, Suharyanto, pun mengaku tak habis pikir dengan pernyataan Mendiknas soal pengumuman UN ulang yang keluar di koran-koran. Akibatnya, kata dia, seolah-olah pengumuman UN sudah diumumkan secara menyeluruh.

"Jangankan guru, bahkan banyak murid yang juga telepon ke saya. Jadi, kenapa pemerintah mengekspos berita seperti itu. Saya tidak mengerti kebijakan Mendiknas ini mengumumkan UN ini?" kata Suharyanto.

Diberitakan sebelumnya, Mendiknas Mohammad Nuh di Jakarta, Senin (31/5/2010), mengatakan, setelah dilakukan UN ulangan siswa tak lulus terbanyak di Jawa tetap dari DI Yogyakarta, yakni 21,47 persen. UN ulang tingkat SMA/MA diikuti 150.410 peserta di seluruh Tanah Air. Adapun siswa yang tidak lulus sebanyak 11.814 siswa atau 7,85 persen dari jumlah peserta.

Selain itu, kata Mendiknas, ada 2.856 siswa yang juga tidak mengikuti UN ulangan dengan alasan atau tanpa alasan. Dengan demikian, secara keseluruhan, jumlah siswa SMA/MA yang tidak lulus UN ulangan sebanyak 14.670 siswa.

”Yang agak mencengangkan, ya, Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Nanti kita tindak lanjuti, apa yang menjadi persoalannya? Apakah kualitas sekolahnya, kelengkapan sarana prasarana, atau faktor gurunya? Namun, sebagian besar siswa yang tidak lulus berasal dari sekolah swasta,” kata Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com