Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna "Internasional" Terlalu Sempit

Kompas.com - 02/06/2010, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengertian tentang konsep "pendidikan bertaraf internasional" yang digulirkan oleh Pemerintah Indonesia masih terlalu sempit. Dari beberapa dokumen resmi yang ditemukan, tujuan dari pendidikan tersebut adalah untuk menciptakan lulusan yang mampu "bersaing pada tingkat internasional".

Demikian beberapa catatan yang diambil oleh Kompas.com dari hasil penelitian Hywel Coleman, peneliti senior bidang pendidikan keguruan di University of Leeds, Inggris, selama kurun waktu 2009-2010. Hasil penelitian yang telah dibukukan dan diterbitkan oleh British Council Asia Tenggara berjudul Teaching other Subjects through English in Two Asian Nations: Teacher's Response to Globalisation itu sangat relevan dengan perjalanan sekolah-sekolah negeri di Indonesia yang berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

Hywel mengungkapkan, dari tujuan dibentuknya konsep pendidikan bertaraf internasional itu seolah-olah hubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa lain adalah hubungan persaingan saja. Seharusnya, tujuan internasionalisasi tersebut justru untuk mempererat kerja sama internasional dan membentuk critical thinking pada anak-anak didik.

"Sebenarnya pendidikan internasional bertujuan untuk menciptakan lulusan yang bisa menjadi duta bagi negara, yang dapat memahami dan bekerja sama dengan bangsa lain, yang bisa memainkan peran dalam pembangunan dunia yang damai dan sejahtera. Sayang sekali, SBI yang sudah ada hampir tidak pernah memerhatikan hal-hal ini," kata Hywel dalam penelitiannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com