Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adanya Intimidasi Perkuat Adanya Masalah

Kompas.com - 04/06/2010, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap sekolah dan dinas pendidikan yang mengintimidasi anak-anak murid yang orang tuanya kritis jelas membuktikan, sebagai pendidikan mereka justeru sangat antipendidikan dan sangat melanggar undang-undang tentang perlindungan anak maupun UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Demikian diungkapkan Koordinator Indonesia Corruption Watch Bidang Pendidikan Ade Irawan kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (4/6/2010), terkait upaya-upaya intimidasi yang dilakukan para pendidikan di SDN RSBI 12 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur.

"Dan tentu saja, tindakan itu semakin menunjukkan bentuk pengakuan secara tidak langsung bahwa memang ada masalah dalam pengelolaan keuangan di sekolah itu. Karena jika merasa bersih tak perlu risih, apalagi sampai membabi buta mengintimidasi anak-anak yang semestinya mereka lindungi, bimbing, dan ajar supaya menjadi kreatif dan kritis," ujar Ade.

Sikap para pendidik SDN RSBI 12 Rawamangun itu, kata Ade, dinilai semakin mempertegas, bahwa proyek RSBI sangat rawan korupsi. Hal tersebut, menurut Ade, karena ternyata tidak ada mekanisme untuk orang tua dan warga melakukan pengawasan dan pengaduan, termasuk tidak ada upaya untuk mendorong perbaikan dalam pengelolaan keuangan agar lebih partisipatif, transparan, dan akuntabel.

Bukan hanya itu. Ditinjau dari aspek pedagogis pun, para penyelenggara sekolah, termasuk guru, yang mengintimidasi muridnya sendiri tidak bisa dikategorikan sebagai penyelenggara yang baik dan berkualitas.

"Tidak bisa diharapkan ada proses belajar-mengajar yang berkualitas dari guru-guru yang melakukan dan menyetujui intimidasi kepada muridnya sendiri," kata Ade.

Ade menegaskan, tanpa tindakan yang tegas kementrian pendidikan dan gubernur terhadap penyelenggara SD RSBI dan dinas-dinas yang menyetujui dan melakukan intimidasi terhadap muridnya sendiri, sekolah-sekolah lain termasuk yang berstatus RSBI akan berlomba-lomba melakukan korupsi dan mengintimidasi murid serta orang tua yang kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau