Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Anak Panggil Pihak Sekolah

Kompas.com - 07/06/2010, 12:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak sepantasnya pendidik dan pihak lain di SDN RSBI 12 Rawamangun Pagi melakukan intimidasi dan ancaman terhadap anak-anak didik, apalagi itu adalah anak-anak didiknya sendiri.

Demikian ditegaskan Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Aries Merdeka Sirait kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (7/6/2010), terkait rencana pemanggilan 50 orang guru dan staf sekolah SDN RSBI 12 Rawamangun.

Pemanggilan ini merupakan buntut dari tindakan intimidasi dan ancaman pihak sekolah kepada 6 siswa SD berupa pelarangan mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) dan ulangan umum. Mereka bahkan mengancam akan mengeluarkan siswa dari sekolah lantaran sikap dan tindakan kritis orangtua mereka.

"Tidak patut pihak sekolah melakukan hal seperti itu kepada anak-anak sebab mereka punya hak pendidikan. Dalam kasus ini, anak tidak terlibat konflik antara guru dan komite sekolah serta orangtua murid. Artinya, si anak tidak ada sangkut paut apa pun dan tetap berhak diberi pendidikan," ujar Aris.

Komnas PA berencana memberikan pengarahan bahwa tindakan guru dan pihak sekolah adalah salah. Bagaimanapun juga, anak punya hak belajar tanpa ada diskriminasi.

"Sebelum pemanggilan ini, Komnas PA sudah menegur kepala sekolah dan guru untuk meminta jaminan kepada mereka agar tidak lagi ada intimidasi dan pelarangan siswa mengikuti ujian atau ulangan umum, baik bagi yang sudah membayar sekolah atau belum, baik siswa dari orangtua yang vokal atau tidak vokal," ujar Heru Narsono, salah seorang orangtua murid sekolah yang anaknya juga terancam dikeluarkan.

Seperti diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Jumat (4/6/2010), para orangtua murid diundang Kepala Sekolah, H Yitno Suyoko, untuk mendengarkan aspirasi para guru yang mengaku keberatan dan tidak nyaman dengan ulah para orangtua murid yang selama ini kritis terhadap sekolah. Aspirasi para guru itu berupa sebuah petisi atau surat pernyataan yang berisi antara lain menyatakan keberatan jika anak-anak mereka bersekolah di sekolah tersebut dan harus dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau