Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Guru Tak Cukup Cuma Sertifikasi

Kompas.com - 15/06/2010, 19:27 WIB

BANTUL, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui sertifikasi tidak akan banyak berpengaruh bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Untuk menilai kualitas seorang guru tidak cukup melalui sertifikasi, tetapi seharusnya melalui uji kompetensi dan kinerjanya.

Hal itu dapat dilihat dari bidang yang diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya. Demikian dikatakan oleh Fauzil Adhim, pemerhati pendidikan anak dan keluarga, di Bantul, Selasa (15/6/2010). "Saya tidak setuju dengan sertifikasi. Kebijakan itu memerlukan anggaran yang mahal tetapi tidak akan membuat pendidikan kita maju. Sangat mudah bagi seorang guru untuk mengumpulkan sertifikat, tetapi apakah mereka benar-benar paham dengan materi dan diaplikasikan dalam pendidikan? Sertifikasi jelas tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai kompetensi seorang guru," tegas Fauzil.

Fauzil mengatakan, saat ini kualitas pendidikan di Indonesia berada pada ranking 16 di antara negara-negara Asia Pasifik. "Kita kalah dengan Malasyia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, Papua Nugini, Selandia Baru dan lain-lain. Sekarang dosen-dosen UGM merasa bangga jika kuliah di Malasyia, padahal pada tahun 80-an, mereka sangat bangga jika dapat kuliah di Indonesia, di universitas mana pun," katanya.

Kunci keberhasilan mereka, menurut Fauzil, adalah adanya keinginan untuk berubah. Malasyia mengimpor guru-guru terbaik dari Indonesia untuk merancang pendidikan di Malasyia, dan mereka benar-benar menjalankannya. "Sebaliknya, kehancuran akan terjadi jika kita sudah merasa puas, menutupi kelemahan-kelemahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com