Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunggu dari Pagi, Eh Disarankan Pulang

Kompas.com - 03/07/2010, 13:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pencetakan bukti tanda terima pendaftaran tahap I calon peserta didik baru SMK Negeri di SMKN 20 belum bisa diteruskan. Hal itu akibat terganggunya jaringan server Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB dari pusat.

Karenanya, pihak sekolah menyarankan agar orangtua yang masih menunggu dari pagi untuk pulang karena proses belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

"Proses input data sudah diselesaikan. Kami tidak melarang orangtua kalau mau masih menunggu, tapi karena jaringan yang masih error, print-out belum bisa keluar sampai sekarang," ujar salah satu panitia PPDB SMK Negeri 20, Lampita, Sabtu (3/7/2010) sekitar pukul 13.00.

Lampita sendiri belum bisa memastikan kapan proses dapat berlangsung kembali. Dia meminta orangtua untuk memantau melalui telepon sekolah untuk memperoleh informasi. Orangtua atau calon murid juga dapat memastikannya dengan datang kembali pada hari Senin depan bersamaan dengan waktu pengumuman penerimaan untuk memastikan nama putra-putrinya diterima atau tidak.

"Insya Allah, mulai nanti malam sampai besok, jaringannya normal lagi. Jadi, juga bisa dipantau lewat internet," ujarnya.

Panitia lainnya memastikan input data sudah diselesaikan semuanya. Namun, print-out bukti yang sudah bisa dihasilkan baru sekitar 20 persen. Kelinglungan jaringan pusat menyebabkan belum semua bukti bisa dicetak.

Dia menyebutkan, jumlah calon murid yang mendaftar sampai Sabtu siang sudah mencapai 600-an orang. Dengan demikian, baru sekitar 150 lembar bukti pendaftaran yang bisa dicetak. Sisanya tertunda karena kelinglungan jaringan PPDB pusat.

Para orangtua pun memang sudah tampak berpulangan mulai pukul 12.00. Mereka umumnya sudah menunggu dari pukul 08.00. Tak sedikit pula yang masih menunggu sambil terus mencari informasi dari para panitia di salah satu sekolah negeri bergengsi di kawasan Jakarta Selatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com