Jakarta, Kompas -
Panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jakarta juga akan memasukkan kembali seluruh data calon siswa.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, pengulangan dilakukan karena ada kerusakan pada server komputer data. ”Server ini rusak karena overloaded akibat banyaknya siswa yang mengakses situs secara bersamaan,” ucap Taufik, Minggu (4/7).
Hingga Minggu, server masih diperbaiki dan dijadwalkan siap digunakan kembali hari Selasa besok. Lantaran kerusakan ini, semua calon siswa diharuskan mengulang kembali pendaftaran masuk SMA. Pengumuman penerimaan siswa SMA juga dipastikan mundur, dari tanggal 5 Juli menjadi 8 Juli.
Informasi pengunduran jadwal pendaftaran baru kemarin diterima pihak sekolah. ”Baru hari ini (Minggu) kami terima informasi dari Dinas Pendidikan Jakarta tentang perubahan pendaftaran siswa. Kami harus mengulang, memasukkan lagi data dari awal,” tutur Ketua Panitia PPDB SMA 6 Jakarta Husniwati.
Husniwati mengatakan, keputusan ini berimplikasi pada mundurnya jadwal masuk siswa kelas 1 atau 10 SMA. Semula mereka masuk pada 12 Juli, tetapi kemudian mundur seminggu menjadi 19 Juli. ”Namun, untuk siswa kelas 2 ataupun kelas 3, jadwal masuk siswa tidak mengalami perubahan, tetap 12 Juli.”
Minggu pagi hingga siang di sejumlah sekolah masih terdapat orangtua siswa yang ingin mendapatkan informasi pendaftaran anaknya. Hal ini terlihat di SMA 70 dan SMA 6 yang lokasinya berdekatan. ”Tidak semua orangtua calon siswa mengetahui perubahan jadwal ini,” katanya.
Semula, jadwal PPDB untuk SMA dan SMK negeri berlangsung 1-3 Juli. Namun, sejak hari pertama pendaftaran, terjadi gangguan sistem online PPDB. Panitia PPDB di setiap sekolah tidak bisa memasukkan data calon siswa secara online.
Putri, orangtua calon siswa asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengaku kecewa. Dia sudah berkali-kali mendatangi sekolah untuk proses pendaftaran. ”Saya harus ke sekolah lagi. Ini, kan, pemborosan waktu dan biaya,” katanya.
Sementara itu, orangtua murid yang akan masuk ke SMP bingung karena hingga saat ini belum mendapatkan ijazah ataupun rapor SD. Mereka hanya mendapatkan pengumuman kelulusan dan nilai ujian nasional saja.