Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah, Macet!

Kompas.com - 12/07/2010, 08:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan lalu lintas mewarnai Jakarta pada hari pertama para murid masuk sekolah pada tahun ajaran baru 2010/2011 sehingga tidak sedikit yang terpaksa terlambat masuk. "Saya sudah berangkat dari rumah sekitar 45 menit sebelum jam masuk, tapi masih terlambat juga karena macet di mana-mana," kata seorang siswa SMAN  yang sekolahnya terletak di kawasan Kemanggisan, Muhammad Rizal, Senin (12/7/2010).

Di kawasan sekolahnya yang terletak di Kompleks Pajak memang terdapat tiga sekolah yang saling berdampingan dan ketiganya merupakan sekolah favorit di Jakarta Barat. Ketiga sekolah itu adalah SD Bhakti, SMPN 111, serta SMAN 78. Akibat berdampingannya ketiga sekolah itu, maka sepeda motor dan mobil menumpuk di sekitar sekolah yang membawa murid-murid sekolah.

Kondisi tersebut bertambah parah mengingat trotoar yang seharusnya berfungsi untuk pejalan kaki, justru diisi oleh para pedagang makanan dan minuman. Belum lagi banyak mobil dan motor yang parkir di tepi jalan sehingga membuat jalan yang sudah sempit menjadi sempit lagi karena hanya mampu dilalui satu kendaraan.

Padahal, puluhan petugas keamanan sudah mengatur jalan raya sekitar tiga sekolah tersebut menjadi satu jalur. Namun, pengaturan arus lalu lintas menjadi satu arah tersebut tidak mampu menampung arus kendaraan yang melalui jalan sekitar sekolah tersebut.

"Biasanya memang begini, Pak, kalau tahun ajaran baru dimulai karena banyak orangtua yang ingin mengantarkan anak sekolahnya pada hari pertama. Memasuki hari ketiga atau keempat biasanya kepadatan tidak terjadi lagi seperti sekarang ini," kata seorang petugas keamanan, Farid, yang ikut sibuk mengatur arus lalu lintas.

Menurut Farid, pada pagi hari saat sekolah, ruas jalan yang ada di sekitar tiga sekolah tersebut memang diatur menjadi satu arah karena memang jalan yang ada sempit.

Seorang ibu yang putrinya masuk kelas 1 di SD Bhakti, Ratna Sari, mengatakan, dirinya akan mengantar putrinya sekolah pada hari pertama dan diharapkan pada hari selanjutnya sudah tidak lagi. "Anak saya perlu penyesuaian dan belum tahu kelasnya di mana sehingga saya harus ikut mencari. Nanti kalau sudah tahu kelasnya, anak saya akan pergi menggunakan ojek saja," kata Ratna Sari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau