Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi Kosong dan Cemasnya Orangtua

Kompas.com - 13/07/2010, 13:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahap II tetap masih mencemaskan para orangtua siswa. Pasalnya, bangku yang tersisa di sekolah pilihan anak-anak mereka hanya tersisa sedikit.

Kekhawatiran tersebut dirasakan salah satunya oleh Mayang, orangtua dari Ola, siswi lulusan SMP Tarakanita 1 Tendean, Jakarta. Mayang mengaku cemas anaknya tidak mendapatkan SMA negeri pilihannya.

Mayang mengaku stres dan cemas karena sudah tanggal segini anaknya belum juga mendapatkan SMA. Dia menuturkan, Ola lebih kepengin masuk SMA negeri lain, sedangkan sebagai orangtuanya, Mayang justru ingin anaknya memilih SMA yang dekat dengan rumah saja, seperti SMA 70, SMA 6, dan SMA 82.

"Biar enggak terlalu makan waktu kalau berangkat dan pulang sekolahnya. Eh, ternyata anak saya enggak diterima, jadi pusing saya mikirinnya. Kasihan anaknya kalau disekolahkan di sekolah yang jauh-jauh," keluh Mayang, saat ditemui Kompas.com di SMAN 70, Bulungan, Jakarta, Selasa (13/7/2010).

Kini, kata Mayang, jumlah bangku yang tersedia di sekolah yang diinginkan anaknya itu juga menjadi hal yang dicemaskan dirinya sebagai orangtua.

"SMA 70 hanya tersisa 11 bangku, sedangkan di SMA 6 hanya tersedia 8 bangku, sedangkan orangtua yang seperti saya ini ada banyak, Mbak," kata Mayang.

Selain Mayang, kecemasan serupa juga dirasakan oleh Neli Wahid, orangtua Tami, siswi lulusan SMP Al-Azhar Pusat. Pada pendaftaran PPDB Tahap I tanggal 1-3 Juli lalu, kisah Neli, Tami sempat masuk di urutan 112 di SMA 6 Mahakam, Jakarta Selatan.

Rupanya, nasibnya belum beruntung. Karena telah terjadi kerusakan sistem, pendaftaran tersebut harus diulang. Sayangnya, pada pendaftaran ulang itu nama anaknya tak lagi terlihat di daftar calon siswa SMAN 6.

"Awalnya saya sudah lega karena nama Tami sempat masuk peringkat 112 dari 300 siswa yang diterima. Tapi, data-data pendaftarannya kan sempat hilang sehingga kita harus daftar ulang. Nah, waktu pendaftaran ulang itu, nama Tami sudah tidak lagi masuk di daftar nama siswa yang diterima di SMA 6, 70, bahkan di 82," ujar Neli.

Sekarang, kata Neli, ia pun pusing memikirkan bakal calon sekolah anaknya itu. Padahal, dia bilang, nilai ujian nasional (UN) anaknya tidak terlalu buruk, yaitu 8,4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com