Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Kreatif, Guru Pilih Kekerasan

Kompas.com - 02/08/2010, 19:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah menempati peringkat kedua sebagai tindak kekerasan yang sering dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sepanjang 2008-2009, tingkat kekerasan di sekolah mencapai 25 persen dari seluruh laporan tindak kekerasan.

"Kekerasan di sekolah peringkat kedua setelah kekerasan dalam rumah tangga," ujar Ketua KPAI Hadi Supeno di Jakarta, Senin (2/8/2010).

Masih banyaknya tindak kekerasan terhadap anak di sekolah, menurut Hadi, terjadi karena guru kurang kreatif dalam mencari metode mendisiplinkan murid sehingga cenderung mengambil cara kekerasan. Contoh paling nyata seperti yang terjadi pada Mauro Billy Fiesandy (9), siswa SD Negeri Kepatihan, Banyuwangi, Jawa Timur, yang dipukuli gurunya karena bergurau di kelas, Minggu (1/8/2010).

"Padahal, banyak metode untuk mendisiplinkan anak," katanya.

Selain itu, kata dia, pengetahuan guru yang kurang mengenai hak anak, serta masih banyaknya guru yang tidak profesional, menjadi penyebab tingginya tindak kekerasan anak di sekolah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (1/8/2010), siswa SD Negeri Kepatihan, Banyuwangi, menderita luka lebam di kedua kakinya akibat dipukul dengan penggaris kayu besar karena bergurau saat proses belajar mengajar. Pemukulan terhadap siswa bernama Mauro Billy Fiesandy (9) itu dilakukan sang guru di depan kelas yang disaksikan murid-murid lainnya. Atas kejadian tersebut, KPAI melalui Hadi Supeno menyampaikan keprihatinannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com