JAKARTA, KOMPAS.com — Komite sekolah dianggap masih kurang maksimal menangani masalah pengelolaan dan transparasi keuangan di sekolah masing-masing. Padahal, fungsi dari komite sekolah adalah sebagai penasihat, kontrol, monitor, bukan hanya mitra atau partner bagi sekolah.
Ida Trinoviati, mantan Bendahara Komite Sekolah SDN RSB Rawamangun 12 Pagi, mengungkapkan, kebanyakan urusan komite sekolah terfokus hanya untuk kepentingan pribadi anak-anaknya, bukan kepentingan sekolahnya. Peran komite sekolah, baik di tingkat kabupaten, kotamadya, maupun kecamatan, harus dimaksimalkan justru untuk membantu kelancaran program-program pemerintah.
"Banyak masyarakat kurang memahami dana BOS (bantuan operasional pendidikan) dan APBS (anggaran pendapatan dan belanja sekolah), untuk itulah sebetulnya diperlukan komite sekolah,“ kata Ida kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (13/8/2l010).
Menurutnya, komite sekolah harus mampu menjadi wadah informasi agar masyarakat, khususnya orang tua murid, mengerti akan perannya bagi kemajuan pendidikan. "Untuk itu, saya mohon bantuan kepada semua pihak agar tidak terjadi lagi intimidasi terhadap orang tua murid. Jika tidak kita, lalu siapa lagi?” lanjut Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.