JAKARTA, KOMPAS.com — Para guru di Indonesia patut senang karena Presiden RI mengungkapkan komitmen pemerintah untuk menaikkan tunjangan profesi guru. Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (16/8/2010) siang, dalam Pidato Nota Keuangan dan Pengantar RAPBN 2011 di Gedung MPR/DPR Senayan.
“Saya rasa ini berita yang sangat mengembirakan karena selama ini hanya janji-janji saja tanpa ada realitasnya,“ ujar guru SMAN 3 Jakarta, Titi Nurhayati.
Titi mengungkapkan, dengan kenaikan tunjangan guru, semua guru di Indonesia akan lebih semangat dan termotivasi dalam mengajar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Guru SMAK 5, Bandung, Asep K. “Saya rasa ini sangat bagus, asalkan memang betul dilaksanakan,“ ujarnya.
Dia menambahkan, kebijakan tersebut harus simultan dengan guru-guru yang berada di daerah. Guru-guru yang berada di pelosok-pelosok, khususnya, juga harus mendapatkan kenaikan tunjangan guru.
"Saya berharap pendidikan itu bukan lagi jadi kendaraan politik, tetapi lebih kepada pelayanan pemerintah guna mencerdaskan kehidupan bangsa,“ ujar Asep.
Sebelumnya, diberitakan di Kompas.com, Senin (16/8/2010), kenaikan tunjangan tersebut melengkapi kebijakan kenaikan gaji guru pegawai negeri sipil (PNS) sebesar 10 persen pada 2011.
Seperti yang telah diungkapkan dalam bagian awal pidatonya, Presiden berjanji bahwa pemerintah bakal memberikan gaji ke-13 pada tahun anggaran yang sama. Kenaikan tunjungan profesi guru tercatat mencapai besaran 56 persen, dari sebelumnya Rp 6,1 triliun pada APBN-P 2010, naik menjadi Rp 17,1 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.