JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Nasional RI, Muhammad Nuh, meminta guru jangan suka berdemonstrasi. Ia juga meminta kepada ratusan guru berprestasi agar tidak menggunakan cara-cara yang tidak mulia dalam berekspresi.
"Satu lagi, jangan suka demo. Guru kok demo, bukan saya melarang mengekspresikan haknya, tapi sebagai orang yang punya posisi mulia ada cara mulia juga," ujarnya, Senin (16/8/2010), di Plaza Mandiri, Jakarta.
Di hadapan 212 guru berprestasi tingkat Nasional, Mendiknas berujar bahwa pada era reformasi ini tradisi berdemo sudah mulai berubah. Jika pada tahun 1970-1990-an, menurutnya, hanya orang-orang tertentu yang berani dan luar biasalah yang berdemo.
"Tapi, sekarang, pas masuk reformasi, semua orang bisa demo. Guru pun ikut demo, bahkan yang jarang ikut demo juga ikut turun sekarang," ujarnya saat memberika sambutan acara Penghargaan Guru Berprestasi Bank Mandiri.
Menurut Mendiknas, guru sebagai profesi yang mulia sebaiknya tidak berdemo. "Guru sebagai posisi yang mulia berdemonya adalah demo keahlian atau demo prestasi seperti ini bukan yang lain," ujarnya.
Selain itu, mantan Menkominfo periode kabinet Indonesia Bersatu jilid I ini juga menegaskan bahwa pemecahan dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) tidak akan membuat guru ditelantarkan. "Jangan khawatir guru pasti akan tetap ada yang mengurusi, lha orang gurunya ada masa nggak ada yang urusi," ujar Muhammad Nuh.
Beberapa waktu sebelumnya, ribuan guru seluruh Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menuntut pemerintah tidak memecah Dirjen PPMTK karena khawatir nasib guru nantinya akan telantar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.