Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Positif "Lirikan" Malaysia...

Kompas.com - 31/08/2010, 12:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena "lirik-melirik" dosen dan peneliti Indonesia oleh Malaysia harus dianggap sebagai tantangan karena memang fenomena tersebut adalah sesuatu yang lumrah di dunia yang kian global. Jika Indonesia mau maju, maka sebaiknya ia tidak perlu menutup diri.

"Kita seharusnya bisa mengembangkan hasil-hasil riset kita sehingga bisa dimanfaatkan oleh negara sendiri," ungkap Rektor Universitas Bina Nusantara Prof Harjanto Prabowo kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (30/8/2010).

Dia mengungkapkan, Universitas Bina Nusantara (Binus) sendiri tidak menutup kemungkinan untuk dosen-dosennya yang ingin keluar melakukan penelitian di Malaysia. "Saya rasa, di sana mereka malah bisa berkembang, asalkan, ketika kembali ke Indonesia, mereka harus sudah 'naik kelas', sudah menjadi peneliti dunia dan membawa nama baik dan berkontribusi untuk Indonesia," kata Harjanto.

Harjanto mengatakan, riset dikategorikan dalam dua hal. Pertama, riset dibiayai sehingga hasil risetnya dipertanggungjawabkan kepada negara. Kedua, hasil riset menjadi hak paten dan menempel pada orang yang melakukan penelitian tersebut.

"Jadi, jika diberi tawaran ke Malaysia, ya, silakan saja, asal jangan lupa bahwa mereka tetap bagian dari Indonesia. Kecuali, kalau ingin pindah kewarganegaraan, itu beda," ujar Harjanto.

Harjanto mengungkapkan, kalaupun ada tawaran penelitian, hal itu tidak lain adalah riset untuk kepentingan bersama. Riset itu diharapkan bisa membawa manfaat yang besar bagi Indonesia.

"Jadi, ambil sisi positifnya saja," imbuh Harjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com