Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Binus Gandeng Auckland University

Kompas.com - 02/09/2010, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Bina Nusantara (Binus) menjalin kerjasama internasional dengan Auckland University of Technology (AUT) untuk menjadi mitra pendidikan tingginya. Realisasi awal kerjasama ini dimulai dengan program dual degree antara Binus dan School of Computing and Mathematical Sciences, AUT.

Kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman antara Binus dan AUT di Kampus Binus, Rabu (1/9/2010), oleh Rektor Binus Prof Harjanto Prabowo dan Vice-Chancellor of the Auckland University of Technology Derek McCormack. Acara juga dihadiri oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia David Taylor.

"Melalui kerjasama ini kami sepakat berkolaborasi untuk mengembangkan kegiatan dan program-program akademik yang saling menguntungkan. Beberapa kegiatannya mencakup program dual degree, pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, pengembangan materi perkuliahan serta partisipasi bersama dalam berbagai program internasional," kata Harjanto.

Adapun pemilihan AUT, kata Harjanto, perkembangan universitas tersebut sangat progresif walaupun terbilang baru, terutama dalam bidang teknologi. Sebagai langkah awal realisasi kerjasama ini, program dual degree akan dimulai antara Binus dan School of Computing and Mathematical Sciences, AUT.

"Kami berharap ini membuka pilihan bagi mahasiswa yang berminat mengambil dual degree di Selandia Baru, karena AUT sendiri merupakan universitas terbesar ketiga di Selandia Baru yang tersebar di tiga kota yaitu Auckland, North Shore dan Manukau," lanjut Harjanto.

Pada perkembangannya sampai saat ini, metode pembelajaran di AUT berpusat pada riset dan community work untuk mengintegrasikan pemikiran yang paling kontemporer dan terfokus pada bidang-bidang seperti Applied Humanities, Business and Law, Design and Creative Technologies, dan Health and Environmental Sciences.

"Juga karena hubungan baik yang dijalin oleh AUT dengan para pengusaha profesional dan perusahaan, sehingga metode pengajaran dan riset-riset mereka sangat relevan dan akurat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com