Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unhas Lantik Dua Guru Besar Kedokteran

Kompas.com - 02/09/2010, 17:29 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Kamis (2/9/2010), mengukuhkan dua guru besar dari fakultas kedokteran, yaitu Prof Peter Kabo dan Prof Dasril Daud. Masing-masing keduanya menjadi guru besar Unhas ke-235 dan ke-236.

Pada pengukuhannya itu Peter Kabo menyampaikan orasi bertajuk "Meningkatkan Efisiensi Pelayanan Kesehatan melalui Pendekatan Farmakoterapi yang Rasional", sedangkan Dasril Daud mengangkat tema "Thalassemia sebagai Penyakit Genetik, Saat ini dan Masa Datang". Orasi kedunya disampaikan pada rapat senat terbuka luar biasa Unhas yang dipimpin oleh Rektor/Ketua Senat Unhas Prof Idrus A Paturusi.

Menurut Peter, obat merupakan bahan esensial bagi kehidupan manusia, sebab tanpa obat manusia tidak sanggup dan sulit hidup. Manusia mengenal penyakit sejak awal peradaban dan menafsirkannya sebagai gangguan hidup.

"Penyakit menyebabkan berkurangnya produktivitas seseorang. Guna mengatasi gangguan ini, manusia sejak dahulu kala melakukan penyembuhan yang tercatat dan terekam di dalam kitab kedokteran kuno di Mesir, Yunani, Arab, dan China," kata maha guru Bidang Ilmu Farmakologi kelahiran Makassar, 29 Maret 1950, itu.

Dia menyebutkan, menjamurnya obat baru merupakan berkah bagi pelayanan kesehatan saat pilihan obat menjadi longgar. Meski masih banyak penyakit yang belum ditemukan, tetapi masyarakat yang membutuhkan obat relatif masih dicukupi.

Sementara itu, dalam orasinya Dasril mengatakan, talasemia sebagai penyakit genetik merupakan penyakit darah bawaan pada anak yang paling banyak dibahas, paling sedikit diteliti, namun paling lengkap diungkapkan kelainan molekulernya. Selain itu, talasemia merupakan penyakit bawaan terbanyak di antara penyakit darah yang bersifat congenial, bahkan terbanyak dari seluruh kelainan genetik di dunia.

"Oleh karena itu, talasemia dapat dipandang sebagai suatu model yang menggambarkan perkembangan penyakit darah pada anak, bahkan sebagai model yang tepat untuk membahas penyakit genetik," ujar Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran yang dilahirkan di Makassar 23 September 1952 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com