TANGERANG, KOMPAS.com — Universitas Terbuka masih didominasi mahasiswa dari kalangan guru yang berusia 35 tahun ke atas. Padahal, Universitas Terbuka yang menggelar pendidikan dengan biaya murah dan waktu belajar yang fleksibel juga cocok bagi mereka yang baru lulus SMA sederajat.
”Mulai tahun ini kami memperkuat sosialisasi kepada kalangan nonguru, terutama lulusan SMA dan kaum profesional. Kami ingin semua orang bisa kuliah tanpa ada halangan, baik soal biaya, usia, waktu atau kesibukan, maupun geografis,” kata Rektor Universitas Terbuka (UT) Tian Belawati di Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2010) kemarin.
Menurut Tian, hingga 2015 atau 2016, UT masih akan didominasi guru. Sebab, bangsa ini sedang dikejar target untuk menjadikan guru yang ada minimal bergelar diploma empat atau sarjana. Tidak heran jika mahasiswa UT, terutama dari kalangan guru, sebagian besar berusia di atas 35 tahun.
Mahasiswa yang berprofesi sebagai guru berjumlah 539.211 orang atau 83,41 persen dari total mahasiswa UT. Mahasiswa yang berusia 30-40 tahun mencapai 27,76 persen, sedangkan yang berusia 40 tahun ke atas berjumlah 35,55 persen. Sebaliknya, mahasiswa yang berusia di bawah 25 tahun, termasuk lulusan SMA, baru berjumlah 14,72 persen.
”Padahal, banyak lulusan SMA yang tidak kuliah karena mahal dan harus bekerja. Sebenarnya UT bisa jadi jawaban buat lulusan SMA untuk tetap bisa kuliah,” ujar Tian.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, pemerintah mendorong peningkatan lulusan SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, antara lain dengan program beasiswa khusus untuk lulusan SMA sederajat. Upaya itu untuk membuat anak-anak muda dari keluarga tidak mampu punya kesempatan untuk kuliah.
Menurut Fasli, dengan kekhasan UT yang melaksanakan kuliah jarak jauh, UT mampu menyasar anak-anak muda hingga ke seluruh pelosok negeri ini. Kelebihan ini sulit disaingi perguruan tinggi lain yang mengharuskan mahasiswanya hadir saat jam kuliah. (ELN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.