JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak swasta menyatakan akan lebih tepat jika menentukan sendiri besarnya kucuran dana program sosial perusahaan (corporate social responbility/CSR) bidang pendidikan yang akan dikucurkan untuk beasiswa perguruan tinggi seperti yang diharapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).
"Saya rasa ini bagus, karena masalah anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi adalah masalah kita juga," ujar Direktur Program Tanoto Foundation, Ratih Loekito, Kamis (16/8/2010), di Jakarta.
"Tapi, itu tergantung kuliah di mana, tiap universitas pasti berbeda-beda, uang kuliahnya pun beda," ujar Ratih kepada Kompas.com.
Ratih mengungkapkan, memang akan lebih tepat jika pihak swasta sendiri yang menentukan besarnya jumlah bantuan beasiswa untuk para mahasiswa. Hal tersebut karena dana CSR adalah dana dari perusahaannya sendiri.
"Maka, pihak swasta yang bisa mengukur kesanggupannya, jika ditentukan dari pemerintah harus mencapai 250.000 calon mahasiswa, itu susah juga," tambahnya.
Selama ini, TF sudah melakukan kerjasama dengan universitas-universitas negeri dalam menyalurkan beasiswa. Sejauh ini, lanjut Ratih, kerjasama penyaluran beasiswa dengan beberapa universitas negeri tersebut berjalan dengan baik.
Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Rabu (16/9/2010), Kemdiknas rencananya akan mendorong dan memfasilitasi dana program sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) bidang pendidikan dari pihak swasta untuk difokuskan pada beasiswa kuliah lulusan SMA sederajat hingga selesai yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. Beasiswa yang diharapkan tersebut meliputi biaya kuliah dan biaya hidup yang besarnya Rp 10 juta per tahun.
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, beasiswa Bidik Misi untuk lulusan SMA yang kuliah di PTN hingga tamat sebanyak 20.000 per tahun yang digulirkan sejak 2010 belum juga memadai. Karena itu, Kemdiknas berharap pihak swasta mau membantu beasiswa serupa yang targetnya bisa membiayai sekitar 250.000 calon mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.