Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdiknas Ajukan Rp 223 Miliar ke DPR

Kompas.com - 27/09/2010, 16:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Minimnya regenerasi sastrawan muda untuk berkecimpung dalam dunia sastra membuat pemerintah melalui pusat bahasa akan mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan regenerasi sastrawan Indonesia. Sastra diharapkan terus tumbuh lewat dua jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal di sekolah dan informal yang meliputi beragam pelatihan kebahasaan dan kesusastraan di sekolah-sekolah atau kampus.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Dodi Nandika saat membuka Seminar Antarbangsa Kesastraan Asia Tenggara di Hotel Santika, Jakarta, Senin (27/9/2010). Dodi mengatakan, untuk meningkatkan regenerasi sastrawan muda, pemerintah memiliki program, di antaranya yang pertama adalah dengan mengembangkan Pusat Bahasa menjadi Badan Pengembangan dan Peningkatan Bahasa.

"Kedua, program yang berhubungan untuk sastrawan akan diperluas seperti program penulisan sastrawan muda, bengkel sastra, pelatihan guru sastra, pemberian berbagai apresiasi atas karya sastra dan lain-lainnya. Ketiga, memperkuat sumber daya manusia (SDM), terutama yang berkecimpung dalam dunia Sastra," tutur Dodi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Pendidikan Pegawai Agus Darma menjelaskan, anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan bahasa dan sastra sampai saat ini masih sangat minim. Anggaran relatif belum memadai untuk mendukung pengembangan bahasa dan sastra.

"Sekitar 30 persen dari dana operasional Pusat Bahasa, yaitu Rp 111 miliar. Dari persentase tersebut hanya 10 persen yang dialokasikan sebagai dana regenerasi sastrawan Indonesia," tambah Agus.

Setelah berubah menjadi Badan Pengembangan dan Peningkatan Bahasa, kata Agus, pihaknya akan mengusulkan dana Rp 223 miliar ke DPR. "Kita memang butuh dukungan dana besar untuk program pengembangan bahasa dan sastra Indonesia, terutama untuk para sastrawan muda yang ada di Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com