Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan dan Budaya, Satu Kesatuan

Kompas.com - 30/09/2010, 22:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Budaya dan pendidikan itu harus menjadi satu kesatuan dan tidak bisa dilepaskan. Hal ini diungkapkan Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Bambang Wibawarta, Kamis (30/9/2010).

"Ketika budaya disosialisasikan tentu itu berkaitan dengan informasi media, tetapi ketika ditumbuhkembangkan itu berhubungan dengan pendidikan, dan kita belum mengadopsi sistem ini," ujar Bambang.

"Jika ditanya pada saat sekolah apa kebudayaan kita, banyak anak tidak mengetahuinya karena kita tidak memasukkannya ke dalam dunia pendidikan. Misalnya pengetahuan tentang museum, kearifan lokal dan lain-lain," sambungnya.

Bambang menjelaskan harus ada muatan-mutan lokal yang dipelajari di sekolah. "Tidak hanya menghafalkan tarian ini dari mana, tetapi harus ada value yang ditularkan kepada anak didik kita," kata Bambang.

"Kita harus mengawal titik singgung antara budaya nasional dan budaya asing dan mengkaitkannya dengan dunia pendidikan secara bersama-sama," lanjut Bambang.

Titik singgung itu sebuah keniscayaan, pendidikan bisa menginspirasi untuk mengajarkan budaya. "Sehingga kita bisa mempelajari budaya mana yang cocok dengan bangsa kita," tambah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com