Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta SMK Harus Dikaji Manfaatnya

Kompas.com - 28/10/2010, 21:26 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Keberadaan sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia harus selalu dikaji relevansinya dengan dunia industri.

Tujuannya, agar keberadaan SMK tersebut benar-benar bermanfaat bagi penciptaan tenaga kerja dan pertumbuhan perekonomian. Jika tidak relevan, SMK tersebut harus diubah.

Demikian disampaikan Wakil Presiden Boediono, saat menjawab pertanyaan seorang siswa SMK di acara silaturahmi dengan pelajar SLTA se-Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2010).

Acara itu dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amaliasari Gumelar serta Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

"Yang paling penting, SMK harus terus dipertahankan relevansinya dalam kehidupan nyata. Jangan sampai namanya kejuruan, akan tetapi tidak memberikan manfaat bagi sektor-sektor ekonomi," tandas Wapres.

Menurut dia, pihaknya menginginkan SMK yang ada lebih banyak lagi terkait dengan upaya pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa secara riil.

"Oleh karena itu, harus terus menerus dikaji lagi kurikulumnya. Apakah, SMK itu masih memiliki relevansinya dengan ekonomi sekarang ini?" lanjut Wapres lagi.

Tingkatkan kualitas

Sementara menurut Nuh, pihaknya terus menerus meningkatkan kualitas siswa didik SMK. "Jadi, kita mempertahankan kualitas pendidikannya dulu. Kita menjaga agar di-rem dulu upaya pendirian SMK-SMK. Sekarang ini, kita tingkatkan kualitasnya lebih dulu," jawabnya.

Saat ditanya Kompas bahwa sejumlah daerah seperti Jawa Tengah mengutamakan komposisi lebih dulu keberadaan SMK dibandingkan sekolah umum lainnya, Nuh menjawab, "Komposisi tidak begitu penting. Yang penting, kualitas tadi."

Menurut Nuh, untuk mendirikan SMK sangat sulit. Selain harus mencari tenaga guru yang memiliki kemampuan teknis dan bukan pengetahuan teori belaka, juga dibutuhkan laboratorium untuk pendukungnya.

"Karena itu, kita pertahankan SMK yang ada dan kita terus menerus perbaiki kualitasnya. Sejauh ini, kita terus mengkaji relevansi dari SMK yang ada dengan kehidupan nyata," demikian Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com