Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Dusun di Mentawai Rata Tanah

Kompas.com - 29/10/2010, 09:49 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyatakan, sedikitnya enam dari 27 dusun yang diempas gelombang tsunami di Kabupaten Mentawai, Senin (25/10/2010) malam, rata dengan tanah. Gubernur menyampaikan hal itu pada Kamis malam kepada wartawan setelah melakukan peninjauan selama dua hari ke lokasi yang terkena empasan gelombang tsunami di Mentawai.

Gubernur menjelaskan, di luar dusun yang rata dengan tanah, dari jumlah 27 dusun yang terkena itu, 50-60 persen mengalami kerusakan. Bahkan, banyak karang yang sampai ke daratan di dusun yang rata dengan tanah tersebut akibat hantaman gelombang tsunami. Dusun itu termasuk di Purou-Rougat, daerah yang dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Gubernur, gelombang tsunami terjadi 15 menit setelah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) dan berulang selama tiga kali dengan ketinggian mencapai 15 meter di beberapa tempat. Ia mengatakan, umumnya dusun warga Mentawai menghadap ke laut lepas dan banyak rumah yang berada di tepi pantai meskipun mereka umumnya berladang cokelat, cengkeh, dan nilam.

"Korban meninggal dunia umumnya karena tsunami, karena waktu datangnya hanya berjarak 15 menit dari peristiwa gempa 7,2 SR. Masyarakat ada yang sudah tidur dan ada pula yang sedang menonton televisi. Tetapi, warga sebagian tak menduga akan terjadi tsunami," katanya.

Ia menjelaskan, umumnya jasad korban ditemukan di darat dan sebagian kecil mengapung di laut. Pencarian terhadap korban yang masih hilang akan tetap dilakukan beberapa hari ke depan. Gubernur juga berharap, cuaca di perairan Mentawai mendukung.

Kendala yang dihadapi tim gabungan dalam melakukan evakuasi terhadap korban yang hilang adalah transportasi karena hanya mengandalkan jalur laut. Adapun jalur laut dalam dua hari terakhir masih relatif mendukung di perairan itu sehingga perahu mesin bisa menuju dusun-dusun yang terkena empasan gelombang tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com