Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi UN-SNMPTN Terus "Dijodohkan"

Kompas.com - 20/11/2010, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih terus berupaya agar ujian nasional (UN) SMA/SMK/MA tetap bisa terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Untuk itu, pemerintah bersama DPR akan segera memutuskan bentuk baru pelaksanaan ujian nasional tahun 2011.

”Ujian nasional tahun 2011 tetap dilaksanakan. Anggarannya sudah ada. Cuma, bentuknya masih dalam pembahasan pemerintah dan DPR. Baru akan diumumkan kepada khalayak jika sudah ketuk palu dengan bentuk UN 2011,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010).

Nuh mengakui, sampai saat ini ada dua kubu yang sama kuat untuk memperjuangkan UN sebagai pemetaan atau kelulusan. Pemerintah dalam posisi untuk memanfaatkan kedua peluang yang bisa didapat dari pelaksanaan UN setiap tahun.

Terkait dengan wacana agar hasil UN terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), Nuh mengatakan, pengakuan itu penting. Tujuannya untuk menghindari pendidikan yang tersegmentasi antara pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Semua jenjang pendidikan itu justru harus bisa terintegrasi, yang salah satunya dengan memanfaatkan hasil UN.

Meskipun tujuan UN dan ujian seleksi masuk PTN berbeda, jelas Nuh, sebenarnya tetap bisa dicari titik temunya. Hal ini akan terus dibahas dengan pimpinan PTN dengan semangat untuk mengintegrasikan semua jenjang pendidikan serta untuk menghasilkan efisiensi waktu, dana, dan energi dalam pelaksanaan UN- seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

”PTN jangan pasang standar tinggi dalam seleksi mahasiswa baru yang melebihi kompetensi SMA/SMK. Nanti bisa merembet ke jenjang pendidikan di bawahnya,” kata Nuh. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com