Semarang, Kompas -
Sifat konsep/fenomena fisika modern yang jauh dari pengalaman empiris menjadikan pembelajaran fisika penuh dengan penalaran dan diskusi.
”Jadi pembelajaran fisika tidak boleh berhenti pada apa ini apa itu, tetapi harus masuk ke permasalahan mengapa, bagaimana, dan apa implikasinya,” ujar Prof Drs Nathan Hindarto lewat pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang
Melalui pidato berjudul ”Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Fisika Modern”, Nathan menegaskan pendidikan karakter dapat berjalan seiring dengan pembelajaran fisika modern.
Oleh karena itu, pembelajaran fisika modern jangan hanya sebatas sekumpulan fenomena, fakta, teori, rumus, dan latihan soal-soal tetapi harus diikuti penyampaian pesan-pesan moral.
Nathan menyatakan mengambil tema tentang tanggung jawab moral guru fisika modern dalam pendidikan karakter karena banyaknya peristiwa tawuran antarpelajar, antarmahasiswa, suporter sepak bola, hingga kerubutan yang terjadi di gedung parlemen.