Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibentuk, Badan Penjamin Mutu Guru!

Kompas.com - 03/12/2010, 10:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan mutu guru menjadi syarat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Komitmen pemerintah untuk menciptakan guru Indonesia yang profesional, bermartabat dan sejahtera diwujudkan dengan membentuk suatu badan baru di Kementerian Pendidikan Nasional.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, badan dengan pejabat setingkat eselon satu itu dinamakan Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Pernyataan itu disampaikan Presiden pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2010 dan HUT Ke-65 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta, Kamis (2/12/2010) malam.

Presiden menjelaskan badan tersebut khusus untuk menangani peningkatan profesionalisme, perlindungan, serta menjamin kesejahteraan guru. "Guru akan dilayani lebih baik untuk lebih meningkatkan mutu dan profesionalismenya," kata Presiden.

Sebagai informasi, para guru yang tergabung dalam PGRI memprotes rencana pemerintah melikuidasi Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) di Kemendiknas menjadi setara direktorat. Bahkan, PGRI pernah menggelar aksi secara nasional yang akhirnya direspon pemerintah lewat pembentukan badan baru tersebut.

Presiden juga berpesan agar Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menuntaskan pengangkatan guru bantu jadi guru PNS sesuai tahapan. Lewat pantun, Presiden mengatakan berbagai persoalan guru dan pendidikan akan terus diselesaikan secara bertahap sesuai anggaran yang ada.

Dalam perayaan Hari Guru Nasional yang bertema Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera, Presiden meminta guru menyesuaikan metodologi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan abad XXI yang merupakan abad pengetahuan. Paradigma pendidikan semakin kompleks dan beragam. Untuk itu, guru harus lebih mengutamakan prose pendikan untuk menjadikan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat dan pendidikan holistik.

Presiden menegaskan guru memiliki tugas untuk megembangkan dimensi keimanan, keilmuan, keterampilan, dan kepribadian siswa. Untuk itu,guru mesti berpegang pada panggilan tugasnya sebagai pendidik.

Adapun guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan harus meningkatkan kinerjanya. Hadir dalam perayaan tersebut antara lain sejumlah menteri kabinet indonesia bersatu dua, pimpinan MPR/DPR serta DPD. Juga hadir penerima penghargaan Satyalancana pembangunan di bidang pendidikan yang terdiri dari dua gubernur, tujuh bupati/walikota, sertaempat guru,empat kepala sekolah, dan dua pengawas berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan mulai tahun 2011 akan dilaksanakan pendidikan profesi guru (PPG). Guru layaknya seperti dokter yang harus menjalankan pendidikan profesi dokter.

Nuh mengatakan, guru adalah cahaya dalam kegelapan Peran guru untuk mengajarkan ilmu, membentuk karakter, dan membangun cita-cita siswa dengan optimisme dan sikap positif.

"Untuk itu, yang utama guru profesional dulu. Tetapi tidak bisa juga dilepaskan menjadikan guru sejahtera dan bermartabat," ujar Nuh.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan upaya pemerintah meningkatkan profesionalisme guru mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Namun, pemerintah diminta untuk terus konsisten melindungi guru, membuat desain pelatihan guru mulai dari rekrutmen, penempatan, pembinaan karir, dan remunarasi yang terintegrasi.

Selain itu, pemerintah juga diminta untuk segera membuat peraturan pemerintah tentang perlindungan dan standar upah regional pendidikan untuk pegawai tidak tetap bagi pendidik dan tenaga kependidikan. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com