Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Bangun Taman Kearifan

Kompas.com - 06/12/2010, 10:24 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan aksi penanaman pohon secara simbolis sebagai penanda awal pembangunan Taman Kearifan (Wisdom Park), Minggu (5/12/2010) sore. Wisdom Park dibentuk sebagai tujuan pelestarian lingkungan dan mengedepankan kearifan.

Selain itu, taman tersebut nantinya akan dijadikan penanda pernah diadakan perhelatan World Conference on Culture, Eduation, and Science (Wisdom) 2010 di UGM. Acara simbolis yang bertempat di Pancasila Square, UGM, itu sekaligus sebagai peresmian dari rangkaian acara Wisdom 2010.

Ir Haryana, selaku perancang Wisdom Park, dalam sambutannya, mengatakan taman tersebut akan memiliki berbagai fungsi yang sejalan dengan semangat Wisdom, antara lain edukasi, riset, teknologi, kesehatan, budaya, sampai pelestarian. Sejalan dengan tema Tourism and Creative Economy, Taman Kearifan ini pun juga akan dijadikan tempat wisata.

"Jadi, nantinya akan dipersiapkan untuk rekreasi aktif maupun pasif," ujar Haryana.

Taman Kearifan ini, lanjut dia, diharapkan dapat memasyarakatkan kearifan lokal. Pasalnya, di taman itu pengunjung bisa mempelajari dan mengenal berbagai tanaman yang tersebar di Indonesia, termasuk tumbuhan-tumbuhan langka yang jarang bisa dilihat secara umum.

Ada 38 pohon yang melibatkan 38 institusi perguruan tinggi, pihak swasta, sampai instansi pemerintah dari berbagai penjuru Indonesia. Salah satu pihak yang ikut serta adalah Universitas Udayana, Bali. Pihak Universitas Udayana menyumbangkan bibit Bentawas. Universitas Udayana sendiri sedang mengupayakan untuk menjadi tuan rumah Wisdom 2012.

"Kita tahu bahwa Bali terkenal dengan kearifan lokalnya dan memiliki keanekaragaman lingkungan," kata Prof I G.P. Wirawan dari Universitas Udayana kepada Kompas.com.

Adapun penanaman pohon dari 38 ragam jenis mewakili tanaman khas dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Pohon-pohon tersebut di antaranya Kayu Manis, Puspa, Menteng, Pala, Matoa, Kenari, Meranti, Cengkeh, Kayu Biti, Eboni, dan masih banyak lainnya. Pihak swasta seperti Total EP Indonesie juga turut menyumbangkan bibit pohon.

"Kami menyumbangkan tiga jenis pohon langka, yaitu Ulin, Pasak Bumi, dan Salam," jelas Eko Susetyo Kuspradiyanto, Program Director CSR Health and Nutrition.

Dalam acara aksi penanaman pohon secara simbolis ini hadir pula Sjambjah, penerima Kalpataru 2007. Sjambjah mengatakan, kerusakan bumi dan isinya berarti manusia pun ikut rusak. Karena tumbuhan penting untuk, makanan, obat, bernafas, dan banyak manfaat lain.

"Karena itu, jika menebang satu pohon, tanamlah minimal dua pohon," ujarnya.

Lucunya, Sjambjah menyampaikan pidato dalam Bahasa Jawa. Mulanya, para pengunjung yang berasal dari berbagai daerah itu tidak mengerti Bahasa Jawa dan hanya bisa melongo. Akhirnya, salah seorang dari pihak panitia pun naik ke podium untuk membantu menerjemahkan sambutan tersebut ke Bahasa Indonesia.

Wisdom 2010 digelar 5-8 Desember 2010 di Kampus UGM, DI Yogyakarta. Acara ini mengangkat kearifan lokal dalam dunia global. Ada enam tema besar yang diusung dalam acara tersebut, yaitu Managing Environment, Technology and Socio-Cultural Change, Local Knowledge and Global Health, Heritage Tourism and Creative Economy, Managing Multiculturalism, dan Education in a Global World. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com