Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Obyek Penting Ilmu Humaniora Dunia

Kompas.com - 21/12/2010, 04:47 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia menjadi kajian menarik ilmuwan dunia, terutama yang bergelut dalam ilmu-ilmu humaniora. Sayangnya, ilmuwan dalam negeri kurang menyadari berbagai obyek menarik yang berada di Indonesia.

Demikian antara lain pokok pemikiran yang mengemuka dalam pertemuan puncak Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4) kelompok Humaniora yang ditutup Sabtu (18/12). Ilmuwan Indonesia dari sejumlah lembaga penelitian dan perguruan tinggi dunia berkumpul untuk merumuskan berbagai hal yang bisa disumbangkan untuk Indonesia.

Dalam pertemuan itu terungkap, Indonesia memang banyak mengadopsi pemikiran-pemikiran dunia, seperti sosialisme, liberalisme, kapitalisme, dan paham lainnya. Namun, kelebihan Indonesia adalah bisa meramu berbagai paham ini dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia.

”Pokok bahasan yang menarik kalangan ilmuwan dunia adalah Pancasila. Namun, di dalam negeri Pancasila justru mulai tak diperhatikan,” ungkap Muhamad Ali, Asisten Profesor Departemen Kajian Agama dan Kajian Asia Tenggara di Universitas California, Amerika Serikat.

Pancasila dianggap menarik karena bisa meramu berbagai ideologi dunia serta menyatukan berbagai etnis, suku, dan adat yang sangat beragam di Indonesia. Pancasila juga menyumbangkan pemikiran humaniora pada dunia, terutama soal monoteisme, kemanusiaan, gotong royong, pemerataan, dan keadilan sosial.

Kajian yang menarik lainnya bagi ilmuwan dunia adalah soal konsep Negara Kesatuan RI karena bisa mengakulturasikan konsep sentralisasi seperti di China dengan federalisme seperti di Amerika Serikat menjadi desentralisasi dengan titik berat otonomi di kabupaten dan kota.

Begitu pun konsep Wawasan Nusantara menjadi kajian menarik ilmuwan humaniora dunia karena laut bukan menjadi pemisah, melainkan perekat atau pemersatu negara. Apalagi di dalamnya ada ALKI (alur laut kepulauan Indonesia) yang merupakan alur yang boleh dilalui kapal dan pesawat asing.

”Ini sangat menarik ilmuwan dunia,” kata Muhamad Ali.

Kondisi tersebut menurut Muhamad Ali, semestinya menjadi tantangan ilmuwan Indonesia untuk memberikan sumbangan kepada ilmu humaniora dunia.

”Indonesia bukan hanya sekadar konsumen ilmu humaniora dunia, melainkan juga produsen ilmu humaniora” ungkapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau