Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan untuk Transformasi Sosial

Kompas.com - 22/12/2010, 17:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan di Indonesia mesti dilihat sebagai upaya merancang dan melakukan transformasi masa depan untuk menjawab tantangan yang lebih besar dan kompleks dengan memanfaatkan sumber daya yang ada saat ini. Karena itu, pendidikan harus ditujukan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berani melakukan transformasi sosial selain memiliki kecerdasan akademik, berakhlak, dan terampil.

Dalam mewujudkan pendidikan yang bisa menjadi motor penggerak perubahan tatanan sosial masyarakat tersebut, diperlukan keseimbangan peran penyelenggaraan antara negara, komunitas, dan keluarga. Sebab, pendidikan menuntut kemitraan dan tanggung jawab semua pemangku kepentingan, termasuk orang tua, komunitas, dan masyarakat luas.

Demikian rekomendasi dari sejumlah ilmuwan bidang pendidikan dalam pertemuan puncak Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) di Jakarta, pekan lalu. Semangat penyelenggaraan pendidikan nasional diminta untuk tetap mengacu pada amanat pendiri bangsa yang diperkuat dengan peningkatan kualitas untuk menghasilkan anak-anak bangsa yang siap menghadapi perubahan jaman.

Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan, ada gejala bahwa bangsa ini lupa pada semangat pendiri bangsanya. Pendidikan di negara seharusnya dilaksanakan untuk perubahan masyarakat yang lebih baik.

"Pendidikan harus bisa membawa transformasi sosial dalam masyarakat. Tetapi kita belum juga sampai ke sana," ujar Doni.

Perubahan masyarakat yang didorong pendidikan itu mesti juga diwujudkan dengan adanya pemerataan pendidikan, baik dalam hal akses dan kualitas, serta didukung infrastruktur yang dirancang untuk pendidikan berkelanjutan. Termasuk dalam hal ini adalah penyediaan pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai alternatif bagi pendidikan akademik sekaligus anjuran bagi anak didik dan anggota masyarakat yang bermaksud mengembangkan keahlian profesionalnya.

Perkembangan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan untuk sarana belajar jarak jauh maupun sebagai prasarana peningkatan kualitas kurikulum yang menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan dari bawah. Teknologi dapat pula digunakan untuk peningkatan dan pemerataan dalam akses ke sumber daya belajar dan sumber pengetahuan.

Anis Baswedan, Rektor Universitas Paramadina Jakarta, menambahkan, saat ini perlu gerakan sosial dalam pendidikan untuk sama-sama bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Tanggung jawab pendidikan bukan terletak di pundak pemerintah saja, tetapi juga keluarga, komunitas, dan semua elemen masyarakat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau