Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Ikut SNMPTN? Tunggu Undangan Dulu!

Kompas.com - 07/01/2011, 10:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seleksi masuk perguruan tinggi negeri secara nasional tetap bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mulai 2011 SNMPTN dibuka melalui dua jalur, yakni ujian tulis dan undangan. SNMPTN undangan hanya terbuka untuk siswa yang sekolahnya mendapat undangan panitia SNMPTN.

”Jalur ini untuk menampung siswa-siswa yang berprestasi konstan dari kelas I sampai III, yang dilihat dari nilai rapor mereka,” ujar Ketua Majelis Rektor PTN Musliar Kasim, Kamis (6/1/2011) di Jakarta.

Musliar yang juga Rektor Universitas Andalas Padang mengatakan, selama ini hampir semua PTN memiliki jatah kursi untuk siswa yang berprestasi di sekolah, antara lain dikenal dengan jalur penelusuran minat dan bakat atau penelusuran bibit unggul. Namun, mulai 2011 seleksi yang awalnya dilakukan PTN masing-masing akan dilaksanakan panitia SNMPTN 2011.

Siswa yang boleh mengikuti jalur ini harus masuk dalam kategori 25 persen siswa terbaik di sekolah yang sudah terakreditasi. Siswa boleh memilih dua PTN di mana pun dan bisa memilih masing-masing dua program studi.

SNMPTN undangan dilaksanakan mendahului SNMPTN ujian tulis. Pengumuman penerimaan siswa yang lolos lewat jalur ini bisa saja sebelum pengumuman kelulusan ujian nasional (UN).

Sebelumnya diberitakan, seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN, baik yang lewat jalur nasional maupun mandiri, dipastikan dilaksanakan setelah penyelenggaraan UN dan pengumuman kelulusan siswa. UN untuk siswa SMA/MA/SMK akan dilaksanakan pada 18-21 April 2011 dan ujian susulan 25-28 April 2011. Sementara pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011.

”Keputusan ini dimaksudkan agar siswa lebih fokus menghadapi UN,” kata Musliar. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com