Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Pendekatan pada Guru

Kompas.com - 31/01/2011, 16:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu mengubah pendekatan pendidikan dengan memposisikan guru dan kepala sekolah sebagai bagian yang terpenting. Guru bukan semata diberi kemampuan untuk berubah, tetapi justru yang terpenting kemauannya untuk berubah.

"Berubah bukan masalah kemampuan, tetapi kemauan. Guru yang hanya dikasih kemampuan belum tentu membawa perubahan kalau tidak dibantu mau dengan senang hati berubah," kata Ida I Gede Raka, Ketua Perhimpunan Indonesia untuk Pengembangan Kreativitas, dalam acara puncak pendidikan guru SDN Duri Pulo 1-10 di Jakarta, Senin (31/1/2011).

Pendidikan guru di sekolah-sekolah yang melayani siswa miskin selama setahun ini didukung Indonesian Overseas Alumni (IOA), wadah bagi alumni Indonesia yang pernah belajar di luar negeri. Raka, yang juga mantan Guru Besar Insitut Teknologi Bandung (ITB), menambahkan bahwa potensi guru Indonesia "tertidur". Pasalnya, guru tidak dibantu untuk mengeluarkan potensi kebaikan yang sebenarnya ada dalam tiap diri guru.

Para guru Indonesia semestinya mendapat bantuan untuk mencerahkan dirinya sendiri. Pencerahan itu akan membuat guru menyadari, bahwa sebenarnya banyak hal dan kebajikan yang bisa diberikannya untuk siswa.

"Jangan guru itu digurui dan diinstruksikan saja. Mereka diajak belajar aktif dan kreatif sehingga bisa menularkannya ke siswa," ujar Raka.

Menurut Raka, perubahan dalam pendidikan kuncinya ada pada guru dan kepala sekolah yang menghadapi siswa secara langsung. Jika mereka diabaikan, hal itu akan berdampak pada siswa.

Ia menambahkan, siswa akan berhasil jika diberi lingkungan sekolah yang baik. Dari testimoni sejumlah guru terungkap, mereka selama ini kurang mau memahami kondisi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Akibatnya, guru kurang memotivasi siswa yang tidak mendapat perhatian penuh dari orang tua karena kesibukan orang tua mencari nafkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com