Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 15 Persen Penelitian UGM Terekspos

Kompas.com - 31/01/2011, 17:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinergi yang kuat antara Kompas Gramedia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian UGM sebagai content publikasi bagi masyarakat dinilai penting dalam rangka memelihara serta memanfaatkam alam Indonesia tanpa harus merusaknya. Kekayaan alam Indonesia tidak ada habisnya untuk diolah oleh masyarakatnya sendiri.

Demikian diungkapkan Rektor UGM Prof Sudjarwadi kepada Kompas.com di Hotel Santika, Jakarta, Senin (31/1/2011), usai penandatanganan Mou kerjasama Kompas Gramedia dan UGM dalam pemanfaatan hasil-hasil penelitian UGM sebagai bahan content Kompas TV. Sudjarwadi mengatakan, UGM sepakat tentang dasar sinergi dari kerja sama ini, yaitu perguruan tinggi dan media perlu mengoptimalkan content kedua belah pihak agar bermanfaat bagi kepentingan pembangunan karakter bangsa.

"UGM punya banyak penelitian, tapi yang diekspos itu masih sedikit sekali, hanya 15 persen saja. Kalau lewat media, soal ekspos itu kan sudah bisa terjawab. Hitung saja, kalau setahun satu dosen UGM itu punya satu penelitian, lalu dikali 200 dosen, dikali dua tahun, itu sudah berapa?" ujar Sudjarwadi.

Ia mengatakan, melalui kerjasama dengan Kompas Gramedia ini diharapkan banyak hal yang bisa disampaikan UGM kepada masyarakat. Yaitu, lanjut dia, untuk menerapkan pengetahuan keadaban manusia, memelihara, dan memanfaatkannya.

"Kami berharap penelitian dari unknown menjadi well-known. Penelitian tak harus dari sebuah proyek, masuk desa dan melihat-lihat seperti apa, itu juga bisa penelitian. Ada penelitian bersifat exploratory, ada juga yang namanya aplikasi. Yang penting harus bermanfaat dan membangun karakter, yaitu memanfaatkan alam agar bermanfaat tanpa merusaknya," kata Sudjarwadi.

"Kalau UGM prinsipnya exploratory, ini kami kehendaki karena bisa langsung menyelesaikan masalah-masalah bangsa, yaitu tentang pengelolaan alam secara baik. Learn from nature, seperti yang ditayangkan Kompas Tv, karena ketika kami usulkan ini ke regulator, ternyata mereka belum bisa penuhi itu. Negara ini kaya, lihat India atau Rusia bisa berhasil, kenapa kita tidak?" tambahnya.

Ia berharap, dengan kerja sama ini banyak hal yang akan bisa disampaikan UGM kepada masyarakat untuk dimanfaatkan, yaitu menerapkan pengetahuan keadaban manusia, untuk dipelihara dan dimanfaatkan.

Sebelumnya, dalam sambutan singkatnya, Direktur Eksekutif Kompas.com Taufik Mihardja mengatakan, penandatanganan kerjasama dengan UGM ini merupakan entry point untuk berkejasama dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya.

"Yang tentu saja dalam rangka memanfaatkan potensi masing-masing untuk kerjasama yang baik ke depannya," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com