Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"SMK 3+1" Diyakini Tingkatkan Mutu Siswa

Kompas.com - 09/02/2011, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program SMK 3+1 atau belajar tiga tahun dan praktik kerja satu tahun diyakini bisa meningkatkan mutu lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Program itu sekaligus untuk menjawab masalah yang dihadapi saat ini, yakni lulusan SMK terkendala ketika memasuki dunia kerja karena keahliannya yang belum memadai.

Program SMK 3+1 adalah program pilihan yang diberikan kepada siswa, yakni siswa pada tahun keempat atau +1 diberi kesempatan praktik bermitra dengan industri, magang di laboratorium SMK atau politeknik.

Armedi, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (K3SK) DKI Jakarta, Selasa (8/2/2011) kemarin, mengatakan, tambahan satu tahun untuk siswa SMK sebenarnya menguntungkan untuk siswa, sekolah, dan dunia industri. Meski demikian, pelaksanaannya terpulang pada kebutuhan sekolah, baik untuk memanfaatkannya memperkuat magang siswa di dunia kerja atau menjalin kerja sama dengan politeknik untuk menjadikan lulusan memiliki pendidikan yang lebih tinggi, yakni diploma satu (D-I).

"Jauh sebelum diwacanakan pemerintah, kami memang melihat ada kebutuhan supaya ada program tambahan satu tahun untuk lulusan SMK," kata Armedi, yang juga Kepala SMKN 29 Jakarta.

Armedi mengatakan, lulusan SMK penerbangan dari sekolahnya menghadapi kendala ketika hendak masuk ke dunia kerja. Selama tiga tahun di SMK, siswa hanya punya jam praktik 1.200 jam. Padahal, untuk bisa mendapatkan basic licence atau sertifikat kompetensi untuk teknisi pesawat yang berlaku secara internasional harus punya jam praktik 3.000 jam.

"Kekurangan 1.800 jam bisa dipenuhi dengan tambahan satu tahun. Rencananya, kami akan bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility. Kalau nota kesepahamannya dengan sekolah lebih memudahkan siswa," kata Armedi.

Wiwi Siti Zawiyah, Kepala SMKN 10 Bandung, mengatakan, sebenarnya ketika lulus SMK selama tiga tahun, siswa sudah siap untuk terjun di dunia kerja. "Tetapi soal kematangan memang masih dianggap lebih baik kalau diploma satu. Seperti di pariwisata, banyak hotel yang minta tenaga kerja yang lulusan diploma satu," kata Wiwi.

Menurut Wiwi, sekolahnya masih akan mengkaji terlebih dahulu keuntungan menerapkan program 3+1 bagi siswa. Apalagi, politeknik seni tidak ada di Bandung.

"Kami maunya lulusan SMK seni tidak cuma jago sebagai pelaku seni. Kami lihat perlu dibekali manajemen seni pertunjukan supaya mereka bisa mandiri. Sepertinya itu bisa dimatangkan dengan tambahan waktu satu tahun. Tetapi, kami masih harus mematangkan konsepnya dulu," kata Wiwi. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com