Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana Sekarang Maunya Cepat "Meroket"

Kompas.com - 11/02/2011, 10:46 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Banyak perusahaan mengeluhkan rendahnya soft skills, seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kepercayaan diri, dan tanggung jawab para pelamar kerja. Selain itu, pencari kerja baru (sarjana baru) juga sering kali berharap segera punya fasilitas kerja dan posisi baik secara cepat.

Demikian penilaian tentang masalah kompetensi tenaga kerja Indonesia itu diungkapkan Senior Marketing Communication JobStreet.com Ade Wisnu Brata di sela penyelenggaraan UI Career & Scholarship Expo XI di Kampus Universitas Indonesia, Kamis (10/2/2011) kemarin.

"Banyak pencari kerja tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang ada di CV-nya. Kompetensinya ternyata tidak seperti kenyataan," kata Ade.

Saat ini tercatat 1,5 juta pencari kerja di JobStreet.com. Senior Manager PT Accenture Anna Nursalim mengatakan, lima tahun belakangan, karakter tenaga kerja lulusan baru perguruan tinggi kurang cocok.

"Banyak yang memilih cabut ketika menghadapi tantangan sulit. Padahal, dibutuhkan orang berdaya juang tinggi yang tak mudah menyerah. Lulusan sekarang kebanyakan tak begitu," katanya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Universitas Indonesia Sunardji mengatakan, para mahasiswa memang perlu dibantu merencanakan kariernya secara matang.

Perlu dikembangkan semacam pusat pengembangan karier di kampus yang bisa membimbing mahasiswa hingga memberi pelatihan, seperti soft skills yang dibutuhkan dunia kerja.

Seperti diberitakan, Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan, sekitar 30 persen lowongan kerja tahun 2010 tidak terisi. Padahal, jumlah pencari kerja melimpah. Karakter dan daya saing pencari kerja yang jadi masalah.

Data dari provinsi, kabupaten, dan kota menunjukkan, terdaftar 4,12 juta pencari kerja. Adapun lowongan kerja tersedia bagi 2,38 juta orang, yang hanya terisi 1,62 juta orang (sekitar 70 persen).

"Kondisi pasar kerja timpang. Lapangan kerja tak sebanding dengan pencari kerja. Yang ada pun tidak bisa terpenuhi karena kualifikasi tenaga kerja tak sesuai permintaan pasar kerja," tutur Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.

Diungkapkan Muhaimin, kualitas sumber daya manusia masih menjadi masalah serius. Dari 116,5 juta angkatan kerja, sekitar 51 persen lulusan sekolah dasar. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com