Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Mahasiswa UI Ikuti Sidang PBB

Kompas.com - 14/02/2011, 19:06 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Sebanyak 18 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengikuti simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Harvard National Model United Nations 2011 (HNMUN), Boston, Amerika Serikat (AS), yang akan digelar pertengahan Februari ini. Model United Nations (MUN) merupakan ajang simulasi sidang PBB sebagai upaya memberikan gambaran secara langsung proses pengambilan keputusan di tingkat PBB dan organisasi internasional lainnya.

Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono mengatakan, para mahasiswa tidak hanya akan mengadopsi isu dan prosedur dari pengambilan keputusan, tetapi juga harus memerankan negara tertentu. Lebih dari 3.000  mahasiswa berbagai universitas di dunia akan mengikuti kompetisi Internasional tersebut.

"Mereka juga diharapkan mampu memperjuangkan kepentingan nasional dari negara yang diwakilinya," ujar Vishnu kepada Kompas.com, Senin (14/2/2011).

Ia menuturkan, para mahasiswa tersebut akan bertanding secara langsung untuk menampilkan kemampuan diplomasi dan negosiasi terbaiknya dalam rangka memperebutkan gelar Best Delegate, Outstanding Delegate, dan Honorable Mention. Untuk itu, ke-18 mahasiswa UI juga telah menjalani proses seleksi ketat dan intensif selama lebih kurang 6 bulan.

Adapun delegasi UI dalam HNMUN 2011 ini diambil dari beragam fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip): Yurgen Alifia (Kepala Delegasi), Willy Limiady, Reisky Handika, Dyah Ayunico Ramadhani, Riza Aryani, Lesly Gijsbert Christian Hosang, Nico Deralima Novito, Andhyta Firselly Utami, Dian Aditya Ning Lestari, Ignes Pricillia, dan Fahmi Islami; Fakultas Ekonomi (FEUI): Ekky Gompa Simanjuntak, Albertus Aldo Tjahjadi, dan Abraham Viktor; Fakultas Hukum (FH): Astri Widita Kusumowidagdo dan Aryani Sri Hartati; Fakultas Teknik (FT): Andrew Andreas Sadero; serta Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB): Arif Susiliyawati.

"Kemampuan berdiplomasi di era globalisasi seperti sekarang ini tidak hanya dibutuhkan oleh para diplomat, tetapi semua orang dari latar belakang yang berbeda-beda, untuk itulah kami mengambil mahasiswa dari bermacam latar belakang akademis berbeda-beda," ujar Vishnu.

Ia berharap, pembelajaran tentang proses mengambil kebijakan dan negosiasi di tingkat global ini akan memberikan gambaran akan realitas di dunia internasional sehingga mereka mampu membantu dalam memetakan kekuatan dan strategi yang bisa digunakan untuk kembali menempatkan Indonesia pada posisi strategis di dunia internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com