JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada buku yang tidak bisa diresensi. Bagi para siswa, belajar meresensi buku sangat menyenangkan dan tidak sulit untuk memulainya.
Demikian diungkapkan pengasuh rubrik Pustakaloka di Harian Kompas, Shinta Ratnawati, saat membawakan acara pelatihan resensi buku di acara Kompas Gramedia Fair (KG Fair) 2011 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (24/2/2011). Diadakan oleh tim pengasuh Pustakaloka, Harian Kompas, peserta pelatihan ini sangat beragam dan dari berbagai usia, yang bahkan tampak beberapa peserta kalangan siswa SMP.
Shinta menjelaskan, banyak hal perlu diketahui tentang resensi, mulai dari panduan hingga catatan yang perlu diperhatikan dalam menulis resensi. Menurutnya, resensi berbeda dengan ringkasan.
"Resensi itu lebih dalam, deskriptif, dan harus ada evaluasinya," ujar Shinta.
Ia menambahkan, sebuah resensi buku harus memaparkan seluruh isi buku tersebut. Resensi itu juga harus menjawab, apa dan mengapa buku itu diresensi.
Shinta juga menjelaskan, resensi buku sifatnya harus independen, tidak boleh ada unsur promosi. Jika bagus harus bilang bagus dan jangan menutupi kekurangan obyek yang diresensi. Bahkan, ada baiknya sebelum dipublikasi dilakukan penyuntingan terhadap resensi buku itu.
"Jika berfikir bahwa sekali menulis itu sudah cukup untuk dipublikasi, itu salah," kata Shinta. (INDRA/C07)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.