Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma 1.000 Sekolah Rusak yang Dibangun?

Kompas.com - 07/03/2011, 11:53 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Pada tahun 2011 ini, Kementerian Pendidikan Nasional berencana membangun 1.000 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang rusak akibat bencana alam. Dana pembangunan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta bantuan negara tetangga.

"Kami masih melakukan studi dan survei tentang berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali sekolah yang rusak pada tahun ini," kata Penanggung Jawab Program Kegiatan Bencana Alam Kementerian Pendidikan Nasional Supriyono saat meresmikan SDN Cibatuireng yang didanai program Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Australia (AusAID) di Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (5/3/2011).

Supriono mengatakan, saat ini 60 persen dari sekitar 500.000 SD dan SMP di seluruh Indonesia rusak akibat bencana alam. Namun, dengan alasan keterbatasan anggaran, tahun ini pemerintah baru akan membiayai pembangunan 1.000 unit SD dan SMP.

Biaya perbaikan dan pembangunan bagi SD sebesar Rp 90 juta per unit dan Rp 100 juta per unit untuk SMP. Ia menyebutkan, salah satu daerah yang menjadi perhatian adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada sekitar 100 SD dan SMP yang berada dalam radius 10-15 kilometer dari puncak Merapi tidak layak digunakan. Akibat awan panas dan lahar dingin, banyak sekolah rusak dan tertimbun material gunung api. Pembangunan yang sama juga akan dilakukan di Sumatera Barat dan Jawa Barat.

"Tahun lalu sudah diberikan dana masing-masing Rp 40 miliar di Jabar dan Sumbar untuk pembangunan kembali infrastruktur sekolah yang rusak akibat bencana alam," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen mengatakan, akibat gempa tahun 2009, sebanyak 200 sekolah rusak berat, 50 persen telah direkonstruksi dan tinggal 100 unit perlu perbaikan. Mayoritas sekolah yang rusak berada di daerah pegunungan, seperti di Kecamatan Cigalontang, Sodonghilir, dan Bojongambir.

"Kami sudah mengusulkan perbaikan dan masih menunggu proses pencairan dana. Selain dana dari pemerintah, kami juga berharap ada bantuan dari negara tetangga untuk ikut serta membangun kembali sekolah yang rusak," katanya.

Konselor AusAID Bidang Pendidikan Aid Hanna Birdsey mengatakan, dalam empat tahun terakhir pihaknya sudah memberikan dana 380 juta dollar Australia untuk membangun 2.000 sekolah dan 500 madrasah di Indonesia. Tahun ini, ada 5 juta dollar Australia (Rp 42,5 miliar) untuk membangun ratusan sekolah rusak akibat bencana.

"Kami juga menyediakan dana untuk penyediaan bangku, meja, dan lemari, serta pengadaan buku sekolah," ujarnya. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com