Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Comot Kurikulum Asing

Kompas.com - 09/03/2011, 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurikulum yang tidak terstruktur dengan baik dan kualitas guru yang memprihatinkan menjadi dua hal esensial yang menghambat pemerintah dalam mewujudkan program sekolah bertaraf internasional di Indonesia. Program rintisan sekolah bertaraf internasional/sekolah berstandar internasional (RSBI/SBI) perlu dikaji ulang.

Demikian dikatakan Education Advisor British Council Indonesia Itje Chotidjah di acara "EBE Symposium on The RSBI/SBI System in Indonesia: Policy and Practice", Rabu (9/3/2011) di Jakarta. Simposium yang membahas tentang evaluasi perjalanan program rintisan sekolah bertaraf internasional/sekolah berstandar internasional (RSBI/SBI) tersebut berlangsung sampai Kamis (10/3/2011).

"Menurut pengamatan saya, kurikulum pendidikan yang tidak tersusun dengan baik dan kualitas guru yang memprihatinkan adalah dua hal yang menyulitkan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berstandar internasional," kata Itje.

Dia mengungkapkan, sebuah kurikulum pendidikan suatu negara pasti berdasarkan kondisi ekonomi, sosial, budaya, dan politik di negara tersebut. Dengan demikian, kurikulum yang disusun dapat mengembangkan sumber daya manusia di negara tersebut.

"Indonesia harus seperti itu. Jangan mencomot kurikulum dari negara lain," ujar Itje.

Ia menambahkan, sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia tanpa dilandasi suatu riset yang kuat sama artinya seperti menunggu "bom waktu".

"Ini karena tidak mempunyai kurikulum nasional. Kita hanya punya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kemudian diserahkan kepada sekolah untuk acuan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP," ungkapnya.

"Apa jadinya dunia pendidikan kita jika kurikulum yang tidak terstruktur secara baik ditambah kurikulum yang diadopsi dari negara lain?" ujar Itje.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com